Probolinggo, NuansaJatim – Ratusan murid Raudhatul Athfal (RA) di Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, dengan penuh semangat mengikuti peragaan dan latihan manasik haji untuk tahun ajaran 2024/2025. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman awal tentang ibadah haji dan umroh kepada anak-anak usia dini.
Di bawah terik matahari, anak-anak dari 15 lembaga pendidikan RA di Besuk berkumpul di kawasan wisata religi miniatur Ka’bah, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending. Dengan antusias, mereka menjalani simulasi tahapan ibadah haji, mulai dari lempar jumrah, tawaf, hingga sai, yang dipandu oleh panitia.
“Senang sekali bisa ikut manasik haji bersama teman-teman. Bisa keliling dan melihat Ka’bah. Apalagi ada adik, bunda, dan nenek yang ikut juga,” ujar Hafidzus Shidqi Ramadhan, murid RA Hidmatul Hikam dari Desa Alas Sumur Lor, dengan wajah ceria.
Ketua Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kecamatan Besuk, Lailiyatul Mubarokah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) yang didukung oleh Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo serta berbagai pihak terkait.
“Alhamdulillah, kegiatan peragaan dan latihan manasik haji ini dapat terselenggara dengan baik. Antusiasme murid dan orang tua sangat tinggi, dan respons yang kami terima pun sangat positif,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa lebih dari 600 murid RA turut serta dalam kegiatan ini dengan mengusung tema “Menanamkan Dasar-Dasar Keimanan dan Ketaqwaan serta Pengenalan Ibadah Haji di Raudhatul Athfal”. Tema ini selaras dengan Kurikulum Merdeka dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Melalui kegiatan ini, anak-anak RA diharapkan dapat mengenal dan memahami tata cara ibadah haji dengan baik. Selain itu, manasik haji juga menjadi sarana membentuk karakter anak dengan menanamkan nilai-nilai religius, kesabaran, disiplin, tanggung jawab, kemandirian, kerukunan, dan gotong royong sejak dini,” jelasnya.
Lilik, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa pendidikan di usia dini bagaikan mengukir di atas batu. “Dibutuhkan kesabaran dan pengulangan agar nilai-nilai ini tertanam kuat dalam jiwa anak hingga dewasa,” pungkasnya. (*)