Probolinggo – Sebuah kasus yang melibatkan pemilik vila berkewarganegaraan asing dan seorang karyawannya di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, kini berkembang menjadi drama hukum yang penuh teka-teki.
Tuduhan pencurian, dugaan penganiayaan, hingga rekaman CCTV menjadi bagian dari perdebatan yang membelah opini publik.
Kasus ini bermula dari hilangnya uang tunai sebesar Rp88 juta serta perhiasan emas senilai Rp25 juta dari tempat penyimpanan di dalam vila milik Mr. J. Ia mencurigai Suwarni, salah satu karyawannya, sebagai orang yang mengambil barang berharga tersebut.
Kecurigaan ini semakin menguat setelah rekaman CCTV menangkap sosok yang diduga Suwarni membawa sesuatu di pinggangnya dengan gerak-gerik mencurigakan pada 6 Maret 2025.
Dua hari kemudian, Suwarni terlihat berbelanja dalam jumlah besar di Pasar Sukapura, padahal saat itu ia tidak masuk kerja.
“Kami mencurigai Suwarni karena beberapa perilaku yang tidak biasa, termasuk saat ia meninggalkan vila secara tergesa-gesa,” ujar Mr. J.
Namun, Suwarni membantah keras tuduhan tersebut. Ia justru balik melaporkan Mr. J atas dugaan penganiayaan yang dialaminya pada 9 Maret 2025.
Suwarni mengklaim bahwa dirinya dipukuli dengan asbak, didorong hingga jatuh, diinjak, bahkan dilempari pot dan mainan mobil berukuran besar oleh Mr. J. Ia mengalami luka di kepala, punggung, dan pinggang akibat perlakuan tersebut.
Sebaliknya, saksi lain bernama YN, rekan kerja Suwarni, memberikan kesaksian berbeda. Ia menyatakan bahwa saat Mr. J dan beberapa orang lainnya mendatangi rumah Suwarni, tidak ada keributan yang terlihat.
“Saat kami datang ke rumahnya, semuanya tampak tenang,” ungkapnya.
Kini, kedua belah pihak telah melaporkan kasus mereka masing-masing ke kepolisian. Mr. J melaporkan dugaan pencurian ke Polsek Sukapura, sementara Suwarni melaporkan dugaan penganiayaan ke Mapolres Probolinggo.
Kanit Reskrim Polsek Sukapura, Aipda Eko Aprianto, mengonfirmasi bahwa proses investigasi masih berlangsung. “Kami sedang mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi-saksi. Proses ini masih terus berjalan,” ujarnya, Rabu (19/3/2025).