Probolinggo – Baru sehari dilantik, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) se-Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, langsung dihadapkan pada tantangan besar: percepatan sertifikasi tanah wakaf.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif strategis Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), yang menargetkan penerbitan 3.300 sertifikat tanah wakaf di Kabupaten Probolinggo sebelum September 2025.
“Kami tidak punya waktu untuk bersantai. Setelah pelantikan, pengurus ranting harus langsung bekerja, mendata dan menyurvei tanah wakaf di wilayah masing-masing,” ujar Ketua Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Besuk, H. Abdul Bari, Senin (21/4/2025).
Abdul Bari memastikan proses pendaftaran tanah wakaf akan dipermudah. Berkas dan formulir yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh tim khusus dari MWCNU dan PCNU Kraksaan. “Cukup diisi sesuai petunjuk. Pastikan datanya lengkap agar bisa langsung diproses,” imbuhnya.
Pelantikan PRNU Besuk berlangsung pada Ahad malam (20/4/2025) di Aula Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Desa Besuk Kidul. Sebanyak 18 ranting resmi dikukuhkan untuk masa khidmah 2025–2030, disaksikan oleh sekitar 300 kader NU se-Kecamatan Besuk.
Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum, KH Mutamakkin Billah, dalam sambutannya mengingatkan bahwa tugas pengurus ranting tak sebatas kegiatan keagamaan. “Pengabdian kita harus menyentuh sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, hingga isu-isu sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Rais Syuriah PCNU Kraksaan, KH Abdul Wasik Hannan, yang memimpin pengambilan sumpah, turut mengingatkan pentingnya meneladani para muassis NU. “Jangan jadikan NU hanya simbol kegiatan maulid dan tahlil. Jadikan NU sebagai kekuatan sosial yang hadir nyata di tengah masyarakat,” pesannya.
Ketua PCNU Kraksaan, H. Achmad Muzammil, menegaskan bahwa program sertifikasi tanah wakaf merupakan prioritas seluruh pengurus NU di Jawa Timur. Pihaknya bahkan telah membentuk Satgas Sertifikasi Tanah Wakaf yang melibatkan unsur PCNU dan Lembaga Wakaf Pertanahan NU.
“Kami targetkan minimal 10 bidang tanah wakaf per desa bisa disertifikasi. Ini bukan hanya soal administrasi, tapi soal perlindungan aset umat dari potensi sengketa,” jelasnya.
Guna mempercepat langkah ini, PCNU Kraksaan juga telah menggelar Sosialisasi Edukasi Wakaf di Aula Kantor PCNU pada Sabtu (19/4/2025), yang menghadirkan tim dari Kantor Pertanahan Kabupaten Probolinggo. Sekitar 100 peserta dari pengurus MWCNU, badan otonom, hingga lembaga pendidikan hadir dalam acara tersebut.
Muzammil mengajak para pengasuh pesantren, takmir masjid, dan pengelola lembaga pendidikan NU untuk segera mendaftarkan aset wakaf mereka. “Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Ini momentum terbaik dengan dukungan penuh dari PWNU dan BPN,” tegasnya.
Sementara itu, dalam acara pelantikan PRNU Besuk, juga digelar sarasehan agama bertema “Memperkuat Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Basyariyah, Ukhuwah Wathaniyah Menuju Indonesia Emas 2045.” Sarasehan menghadirkan anggota DPRD Jawa Timur, Moch Mahrus, sebagai narasumber.
Langkah cepat PRNU Besuk dalam mengawal program sertifikasi tanah wakaf ini menjadi bukti nyata komitmen NU dalam memperkuat tata kelola aset keagamaan dan menghadirkan khidmah yang nyata di tengah umat. (*)