Probolinggo, NuansaJatim – Proyek kolaborasi untuk pemberdayaan ekonomi santri dan masyarakat sekitar, bakal direalisasikan oleh Pesantren Nurul Jadid dan Yayasan Haji Mohammad Cheng Hoo Indonesia melalui program ToSan (Toko Santri).
Ide ini sebenarnya telah lama dibahas bersama KH. Abdul Hamid Wahid, Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, namun sempat tertunda karena kesibukan masing-masing pihak. Momen Harlah ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid menjadi momentum bersejarah terlaksananya program ini, yang disambut dengan antusias oleh banyak pihak.
H. Nurawi, Ketua Yayasan Haji Mohammad Cheng Hoo Indonesia, pada Minggu (26/1/2025) mengungkapkan bahwa program ToSan mendapat dukungan kuat, termasuk dari H.M. Turino Junaidi, Ketua Forum Komunikasi Pengusaha (Forkas) yang anggotanya terdiri dari lebih dari 60 asosiasi di Jawa Timur dan Jakarta.
Ia juga menyebutkan bahwa pengusaha nasional Alim Markus dari Maspion Group turut mendukung inisiatif ini. Sebagai bentuk dukungan kepada Pesantren Nurul Jadid, agar semakin berkembang dan beradaptasi dengan tantangan zaman.
“Kolaborasi antara asosiasi pengusaha dengan pesantren merupakan langkah strategis yang akan menguatkan ekonomi pesantren sekaligus membuka peluang besar bagi para santri. Semoga program ini dapat membawa manfaat besar bagi Pesantren Nurul Jadid dan menjadi kontribusi nyata untuk umat Islam serta bangsa,” ujar H. Nurawi.
Subiyantoro, pengurus Yayasan Haji Mohammad Cheng Hoo bidang pemberdayaan ekonomi, juga menekankan pentingnya jaringan dengan Forkas, Hebitren, serta pelaku usaha lain.
Dalam pertemuan dengan HM Turino Junaidi dan April Widayanti, Ketua Hippindo Jawa Timur, banyak ide dan strategi yang dirumuskan untuk memastikan implementasi program ToSan dapat menghasilkan dampak positif secara konkret.
“Jaringan usaha yang kuat di Jawa Timur akan mendukung Pesantren Nurul Jadid menjadi pionir dalam pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren,” tambah Subiyantoro.
KH. Abdul Hamid Wahid pun menunjukkan antusiasme terhadap proyek ini. “Alhamdulillah, kolaborasi untuk pengembangan ekonomi masyarakat mulai dirintis bersama pihak-pihak strategis. Ini langkah besar bagi kemajuan pesantren,” ujarnya.
Program ToSan ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi kemandirian ekonomi santri dan pesantren, sekaligus memberikan kontribusi nyata untuk umat dan bangsa secara luas. Kerjasama antara pesantren, asosiasi pengusaha, dan lembaga terkait diyakini akan membawa dampak positif bagi generasi mendatang. (*)