Probolinggo – Panitia Kerja (Panja) DPRD Kabupaten Probolinggo menggelar rapat tertutup bersama pimpinan DPRD untuk membahas hasil investigasi distribusi pupuk bersubsidi di wilayah tersebut, Selasa (15/4/2025).
Rapat ini digelar sebagai tindak lanjut dari kerja Panja selama kurang lebih dua setengah bulan terakhir.
Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jatikusuma, menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini difokuskan pada pemaparan hasil kerja Panja dan penyusunan rekomendasi terkait permasalahan distribusi pupuk.
Menurutnya, rekomendasi yang dihasilkan bukan ditujukan untuk menghakimi pihak manapun, baik kios maupun distributor pupuk.
“Pada intinya, seluruh rekomendasi yang disampaikan ini adalah berkaitan dengan distribusi pupuk di Kabupaten Probolinggo. Sekali lagi, kami di sini bukan untuk menghakimi siapa pun, tetapi untuk menyampaikan hasil investigasi yang telah dilakukan,” ujar Oka dalam keterangan usai rapat.
Ia menegaskan bahwa hasil kerja Panja akan dirangkum dan diparipurnakan menjadi rekomendasi resmi lembaga DPRD.
Rekomendasi tersebut rencananya akan disampaikan kepada pemerintah daerah serta Pupuk Indonesia sebagai langkah perbaikan distribusi pupuk ke depan.
Meskipun belum sepenuhnya ideal, Oka menyebut adanya tren penurunan harga pupuk di tingkat masyarakat. Ia menilai hal tersebut sebagai salah satu indikator bahwa kerja Panja mulai menunjukkan hasil positif, meski belum sepenuhnya tuntas.
“Kita lihat tren harga pupuk, meskipun belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), tetapi sudah mulai menurun. Ini menandakan kerja Panja mulai memberikan dampak,” tambahnya.
Dari hasil kerja Panja, disusun 10 poin rekomendasi yang akan menjadi bahan utama perbaikan tata kelola distribusi pupuk, termasuk menyangkut peran kios, distributor, hingga sistem penyalurannya.
Rapat yang digelar secara tertutup ini menandai langkah serius DPRD Kabupaten Probolinggo dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap kelangkaan dan mahalnya harga pupuk subsidi.