Probolinggo – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan halal bihalal dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Rabu (16/4/2025), di pelataran samping Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan.
Acara yang berlangsung dalam suasana hangat ini, tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum diskusi terbuka antara pengurus MUI kabupaten, tokoh agama, dan pemerintah daerah.
Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan ini, di antaranya Wakil Bupati Probolinggo Fahmi AHZ, Sekretaris MUI Jawa Timur M. Hasan Ubaidillah, serta Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Abdul Wasik Hannan. Para pengurus MUI tingkat kabupaten hingga perwakilan kecamatan juga tampak memenuhi kursi undangan.
Dalam sambutannya, KH Abdul Wasik Hannan menyampaikan kondisi terkini lembaga yang ia pimpin. Ia menyebut, kegiatan halal bihalal tahun ini digelar secara sederhana sesuai dengan arahan efisiensi anggaran.
“Halal bihalal ini kami buat sederhana karena menyesuaikan dengan instruksi efisiensi anggaran,” ujarnya, disambut gelak tawa hadirin.
Namun di balik candanya, Kiai Wasik mengungkapkan keterbatasan anggaran MUI Kabupaten Probolinggo yang dinilai belum sebanding dengan besarnya beban kerja organisasi, termasuk rencana penyelenggaraan Musyawarah Daerah (Musda) di 24 kecamatan.
“Kota Probolinggo dengan lima kecamatan dapat anggaran 350 juta. Kita, alhamdulillah tahun ini hanya dapat 150 juta,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris MUI Jawa Timur M. Hasan Ubaidillah, menjelaskan bahwa anggaran MUI selama ini disalurkan melalui Kementerian Agama dan bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) di tiap daerah.
Ia juga mencontohkan bagaimana sinergi dengan pemerintah dan swasta bisa menjadi solusi. Salah satunya ditunjukkan oleh MUI Gresik yang mampu mengakses dana hingga Rp1 miliar berkat kolaborasi aktif.
“Silakan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta. Itu sangat mungkin dilakukan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo Fahmi mengungkapkan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk mendukung MUI dalam berbagai program pelayanan umat. Namun untuk pengajuan tambahan anggaran, ia menyebut perlu proses dan waktu.
“Untuk tahun ini, kami hanya menjalankan apa yang sudah disahkan di tahun anggaran 2024,” jelasnya. Meski begitu, ia membuka kemungkinan untuk meninjau ulang anggaran melalui PAK 2025 atau pembahasan APBD 2026.
Selain kegiatan silaturahmi, halal bihalal kali ini juga menjadi momentum peresmian kantor baru MUI Kabupaten Probolinggo.
Lokasinya masih berada di kawasan Gedung Islamic Center Kraksaan, namun kini dilengkapi dengan ruang pimpinan yang lebih representatif, serta pembaruan pada ruang sekretariat dan ruang rapat.
Akses menuju kantor juga dibuat lebih eksklusif dengan tambahan pintu khusus berornamen identitas organisasi, yang terletak di sisi timur gedung.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, MUI Kabupaten Probolinggo berharap mampu memperkuat peran pelayanan keumatan dan meningkatkan kualitas hubungan dengan pemerintah maupun masyarakat luas.