Perayaan Idul Adha Jemaah Aboge di Probolinggo, Tradisi Unik dengan Perhitungan Kalender Kuno

- Kontributor

Rabu, 19 Juni 2024 - 12:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamaah Aboge.

Jamaah Aboge.

Probolinggo – Ratusan jamaah Tahun Alip Rebo Wage (Aboge) di Kabupaten Probolinggo melaksanakan salat Idul Adha di Musholla Ar Barokah, Desa Leces, pada Rabu, 19 Juni 2024.

Musala ini merupakan pusat aktivitas jemaah Aboge setempat. Sejak usai Subuh, jemaah mulai berdatangan untuk mengikuti salat yang dipimpin oleh Kiai Buri Mariye, tokoh penting Aboge di daerah tersebut.

Salat Idul Adha dimulai sekitar pukul 06.30 WIB dengan penuh khidmat. Tidak ada perbedaan ritual dengan salat Idul Adha pada umumnya. Mengingat jumlah jemaah yang banyak, jamaah pria melaksanakan salat di dalam musala, sedangkan jamaah wanita di halaman musala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tidak ada masalah meskipun kami Idul Adha terlambat dua hari dari yang ditetapkan pemerintah,” tutur Kiai Buri Mariye.

Baca Juga :  Diduga Bunuh Diri, Wanita Asal Probolinggo Tewas Tertabrak Kereta Api di Surabaya

Kiai Buri menjelaskan bahwa perbedaan penetapan hari raya ini, disebabkan oleh perhitungan kalender Aboge yang berbeda. Mereka berpedoman pada kitab Mujarobat atau kitab Jawa Kuno.

Menurutnya, tahun 2024 ini bertepatan dengan tahun Jim Awal (Jumat Pon) 1957 dalam kalender Aboge. Berdasarkan perhitungan tersebut, tanggal 1 Dzulhijah jatuh pada Senin Pon, 19 Juni 2024, sehingga Idul Adha atau 10 Dzulhijah jatuh pada Rabu Pahing, 19 Juni 2024.

Usai salat Idul Adha, jemaah Aboge melanjutkan dengan acara silaturahmi dan tasyakuran di serambi musala. Acara tasyakuran ini diisi dengan kenduri atau makan bersama, yang menambah kehangatan suasana kebersamaan di kalangan jemaah.

Baca Juga :  2 Kali Rumah Tangganya Kandas, Pria di Probolinggo Nekat Lukai Kelaminnya

Pelaksanaan kurban juga dilakukan setelah tasyakuran, dengan menyembelih dua ekor domba. Daging kurban tersebut kemudian dibagikan kepada para jamaah.

Tradisi ini tidak hanya dilakukan di Desa Leces, tetapi juga tersebar di sejumlah kecamatan lain di Kabupaten Probolinggo, seperti Kecamatan Dringu, Kecamatan Tegalsiwalan, dan Kecamatan Bantaran.

Menurut buku “Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Klasik (Abad VII-XII M)” yang ditulis oleh Prof. Ismail Faisal, penganut Islam Aboge atau Alif-Rebo-Wage (A-bo-ge) mengikuti ajaran Raden Rasid Sayid Kuning. Perhitungan Aboge telah digunakan sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama tersebut dari Pajang.

Merujuk penelitian Elva Laily dalam “Srinthil, Pusaka Saujana Lereng Sumbing,” Islam Aboge bukanlah aliran keagamaan tersendiri, melainkan bagian dari keberagaman Islam di Indonesia.

Baca Juga :  Bukit Kingkong di Gunung Bromo Terbakar, Api Baru Padam dalam Semalam

Perayaan Lebaran jamaah Aboge selisih dua hari dengan ketetapan pemerintah, mengikuti pedoman kitab Mujarobat atau kitab Jawa Kuno. Dengan perhitungan ini, setiap hari keagamaan tahun depan sudah diketahui oleh jamaah Aboge.

Misalnya, untuk penetapan 1 Syawal, mereka menggunakan hitungan Waljiro (1 Syawal Siji Loro) yang menetapkan hari pertama pasar kedua, sehingga Idul Fitri jatuh pada hari Rabu Kliwon.

Warga yang mengikuti pedoman kitab Mujarobat ini datang ke musala membawa makanan untuk diberikan kepada tokoh Aboge dan dimakan bersama-sama setelah salat. Mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan perhitungan waktu yang masih dipegang teguh oleh jemaah Aboge.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Polres Kediri Tangkap Tiga Pelaku Judi Online, Warga Diminta Aktif Melapor
Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Probolinggo Jadi Tersangka
Main Judi Online di Warung Karaoke, Warga Probolinggo Ditangkap Polisi
Penjual Kopi di Probolinggo Jadi Korban Begal, Alat Dagang dan Motor Dibawa Kabur
Kasus Pupuk Subsidi Ilegal di Pasuruan, Petani Terjebak Skema Kredit dan Harga Tinggi
Pembuang Jasad Bayi Perempuan di Probolinggo Ternyata Sepasang Kekasih
Insiden Mobil Terbakar di Probolinggo, Polisi Temukan Puluhan Jeriken Berisi Pertalite
Inovasi Galeri Radar 1527, Upaya Satlantas Polres Probolinggo Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 23:16 WIB

Polres Kediri Tangkap Tiga Pelaku Judi Online, Warga Diminta Aktif Melapor

Kamis, 14 November 2024 - 17:00 WIB

Sepasang Kekasih Pembuang Bayi di Probolinggo Jadi Tersangka

Kamis, 14 November 2024 - 15:52 WIB

Main Judi Online di Warung Karaoke, Warga Probolinggo Ditangkap Polisi

Rabu, 13 November 2024 - 18:09 WIB

Penjual Kopi di Probolinggo Jadi Korban Begal, Alat Dagang dan Motor Dibawa Kabur

Selasa, 12 November 2024 - 22:48 WIB

Kasus Pupuk Subsidi Ilegal di Pasuruan, Petani Terjebak Skema Kredit dan Harga Tinggi

Berita Terbaru

Berita Probolinggo

Mahasiswa Probolinggo Tegaskan Komitmen Perangi Politik Uang

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:11 WIB

Berita Probolinggo

Gus Haris Unggul 73,5 Persen, Zulmi Soroti Hasil Survei LSI

Minggu, 17 Nov 2024 - 22:35 WIB

Berita Probolinggo

Soal Ekonomi Biru, Gus Haris Nilai Zulmi Kurang Menjawab Esensi Pertanyaan

Minggu, 17 Nov 2024 - 22:13 WIB