Probolinggo – Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika tugas kepolisian, Polres Probolinggo mengajak para jurnalis untuk terlibat langsung dalam latihan menembak.
Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada awak media untuk merasakan tantangan yang dihadapi petugas kepolisian ketika harus menggunakan senjata api dalam situasi genting.
Latihan ini menggunakan senjata api jenis revolver. Sebelum memulai, awak media diberi arahan singkat mengenai teknik dasar penggunaan senjata api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun terkesan sederhana, menembak ternyata jauh lebih rumit dan penuh tekanan daripada yang dibayangkan banyak orang.
“Banyak yang berpikir menembak itu mudah, tapi di lapangan, kami sering menghadapi situasi sulit. Petugas harus mampu membuat keputusan dalam hitungan detik, terutama ketika berhadapan dengan pelaku kriminal bersenjata,” ujar Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana pada Selasa (10/9/2024).
Salah satu peserta, Happy, mengakui bahwa pengalaman pertama menembak bukanlah hal yang mudah.
“Tangan saya sempat gemetar saat pertama kali mencoba. Butuh konsentrasi tinggi agar tidak terdistraksi oleh suara tembakan di sekitar,” katanya.
Latihan ini menyoroti pentingnya ketenangan dan kontrol diri. Kekuatan recoil dari senjata menuntut tangan yang mantap dan fokus penuh, agar tembakan tetap akurat dan tepat sasaran.
Meski teknik ini dapat dipelajari, tanggung jawab moral saat menarik pelatuk tidak bisa diabaikan, karena berhubungan dengan keselamatan nyawa.
Melalui latihan ini, para jurnalis mendapatkan wawasan langsung tentang tantangan yang dihadapi anggota kepolisian di lapangan, terutama dalam situasi yang mengancam keselamatan.
Latihan ini tidak hanya sekadar mengenal senjata, tetapi juga memahami beban mental dan tanggung jawab yang diemban oleh setiap anggota Polri.