Wali Murid SD di Probolinggo Datangi Sekolah Tolak Anaknya Dipindah

- Penulis Berita

Kamis, 25 Juli 2024 - 13:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Probolinggo – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Widoro di Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, nampaknya dinilai belum memenuhi syarat untuk melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Lanataran tidak memenuhi syarat, SDN yang hanya memiliki 38 siswa ini rencana akan dimerger atau digabung dengan sekolah lain oleh pemerintah setempat. Namun rencana ini justru mendapat penolakan dari wali murid.

Sebagai bentuk penolakan terhadap rencana tersebut, sejumlah wali murid pun langsung mendatangi sekolah, Kamis (25/7/2024) pagi.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem, Disdikdaya Probolinggo Larang Sekolah Outing Class ke Luar Daerah

Kedatangan wali murid ini bersamaan dengan rencana Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo yang datang untuk melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah dan wali murid.

Abdul Arifin, wali murid kelas 3 di sekolah tersebut mengatakan, siswa-siswa yang berada di sekolah ini tak mau pindah. Menurutnya, jika masalahnya adalah kekurangan siswa maka harus dicarikan solusi lain.

“Ya gak setuju, anak-anak gak mau sekolah di tempat lain. Jangan ditutup atau dimerger lah istilahnya. Saya tanyakan ke anak-anak malah nangis gak mau sekolah di tempat lain,” katanya, Kamis (25/7/2024).

Baca Juga :  LHKPN Dinilai Palsu, Cawabup Probolinggo Abd Rasit Dilaporkan ke Bawaslu

Di lokasi yang sama, Kepala SDN Widoro Syaiful Ansori menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa merger sekolahnya ini akan dilakukan oleh pemerintah.

Alasan pertama, karena berkaitan dengan efisiensi anggaran. Kedua, berkaitan dengan jarak antara sekolahnya dengan SD lain tidak mencapai 2 kilometer.

Selanjutnya alasan ketiga, jumlah murid di sekolah imi todak sampai 60. Kemudian yang keempat, dalam rangka memenuhi kekurangan guru khususnya di Kecamatan Krejengan.

Baca Juga :  Epic Battle Mobile Legends Dalam Kejurkab Probolinggo E-sport Kapolres Cup

Kendati dapat penolakan dari seluruh wali murid, pihaknya mengaku hanya bisa menerima apa yang menjadi keputusan pemerintah terkait dengan rencana merger tersebut.

“Pemerintah sudah menyampaikan langsung kepada wali murid dan sudah mendengarkan aspirasi dari mereka (wali murid). Jadi kami tidak punya wewenang, karena kami hanya petugas teknis di lapangan,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP
Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi
Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih
Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo
Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan
DKC Garda Bangsa Soroti Pendirian Koperasi Merah Putih di Probolinggo
Tokoh Muda, Abdul Ghoni Didorong Pimpin IKA-PMII Banyuwangi
Belum Masuk Kemarau, Tulupari Sudah Darurat Air Bersih

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 08:22 WIB

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:27 WIB

Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:02 WIB

Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih

Sabtu, 31 Mei 2025 - 16:25 WIB

Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:55 WIB

Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan

Berita Terbaru

Berita Probolinggo

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Minggu, 1 Jun 2025 - 08:22 WIB

Berita Probolinggo

Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:55 WIB