Lumajang – Rumah koordinator kecamatan tim sukses bakal calon bupati (Bacabup) Lumajang, Thoriqul Haq, menjadi sasaran penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin (10/6/2024) dini hari.
Rumah di Desa Krasak, Kecamatan Kedungjajang itu, dimiliki oleh Prayogi. Ia mengungkapkan bahwa peristiwa mengerikan tersebut terjadi saat ia dan keluarganya tengah terlelap.
Suara keras yang diduga berasal dari tembakan membangunkan mereka. Setelah diperiksa, kaca rumah sudah berlubang dengan pecahan berserakan di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kejadiannya Senin dini hari. Orang-orang sedang istirahat. Tiba-tiba terdengar suara keras membentur kaca. Saat dicek, kaca rumah pecah dan sudah banyak serpihan,” ungkap Prayogi.
Sebelum insiden penembakan, rumah Prayogi sempat menjadi lokasi konsolidasi relawan Cak Thoriq, sapaan akrab Thoriqul Haq, pada Sabtu (8/6/2024) malam.
Prayogi juga mengaku sebelumnya menerima pesan WhatsApp bernada ancaman yang memperingatkan kegiatan tersebut.
“Sebelumnya sempat ada WhatsApp bicaranya itu gini ‘heh ngadakan kumpulannya Cak Thoriq iku gak bahaya ta?'” jelas Prayogi.
Setelah menerima ancaman dan mengalami penembakan, Prayogi menyatakan kekhawatirannya terhadap keselamatan dirinya dan keluarganya.
Kapolsek Kedungjajang AKP Marianto membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa dugaan sementara menyebut pelaku menggunakan senapan angin, mengingat suara yang terdengar hanya seperti “cus”.”Sementara kami lakukan penyelidikan, cari info dari masyarakat. Mungkin senjata angin karena keterangannya suaranya hanya cus gitu saja,” ujarnya.
Namun, hingga kini polisi belum menemukan peluru atau proyektil di tempat kejadian perkara. Karena banyaknya pecahan kaca di lokasi. “Sementara tidak ada proyektil yang ditemukan,” kata Marianto.
“Sementara kami lakukan penyelidikan, cari info dari masyarakat. Mungkin senjata angin karena keterangannya suaranya hanya cus gitu saja,” ujarnya.
Namun, hingga kini polisi belum menemukan peluru atau proyektil di tempat kejadian perkara. Karena banyaknya pecahan kaca di lokasi. “Sementara tidak ada proyektil yang ditemukan,” kata Marianto.