Probolinggo – Pasangan calon Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak meraih kemenangan telak dalam Pilkada 2024 di Probolinggo. Kemenangan ini tak lepas dari fenomena nomor urut 2 yang digunakan oleh pasangan ini, serta dukungan masif melalui media sosial (medsos).
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo pada 3-4 Desember 2024, sebanyak 627.803 warga menggunakan hak pilihnya di Pilgub Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, 598.390 surat suara dinyatakan sah, sementara 29.413 suara lainnya tidak sah.
Pasangan Khofifah-Emil, yang bersaing dalam Pilgub Jawa Timur, berhasil meraih 448.221 suara atau 74,9 persen di Kabupaten Probolinggo. Paslon nomor urut 2 ini, unggul jauh dibandingkan pasangan lainnya, dengan selisih yang sangat signifikan.
Di posisi kedua, pasangan Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta memperoleh 100.872 suara atau 16,9 persen, sementara pasangan Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Khakim di posisi ketiga dengan 49.297 suara atau 8,2 persen.
Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Aliwafa, menyampaikan bahwa tidak ada perselisihan terkait hasil rekap suara. Meski tim pemenangan pasangan Risma-Gus Han tidak menandatangani berita acara rekapitulasi, Aliwafa menegaskan bahwa hal itu tidak mempengaruhi hasil rekapitulasi yang sudah ditetapkan di tingkat kecamatan.
“Ketidaktertandatanganinya berita acara tidak mengubah apapun. Proses rekapitulasi sudah berjalan sesuai aturan,” kata Aliwafa setelah menutup rapat pleno.
Wahid Nurrahman, Ketua Tim Pemenangan Khofifah-Emil di Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan bahwa fenomena nomor urut 2 menjadi faktor utama dalam kemenangan tersebut.
Di Pilpres, nomor urut yang sama digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Sementara di Pilbup Probolinggo, nomor urut ini juga dipakai oleh pasangan dr. Moh Haris – Fahmi AHZ.
“Fenomena nomor urut 2 memang memiliki kekuatan tersendiri. Kami sudah menargetkan 75 persen sejak awal, dan alhamdulillah kami mencapai 74,9 persen di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Keberhasilan Khofifah-Emil juga didorong oleh prestasi keduanya selama masa jabatan pertama mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Banyak program sukses yang mendapat pengakuan di tingkat regional, nasional, dan internasional, memperkuat dukungan masyarakat.
“Selain itu, narasi positif tentang pasangan Khofifah-Emil disebarkan secara masif di media sosial. Kampanye digital ini terbukti efektif dalam mempengaruhi pilihan warga,” tambah Wahid, yang juga politisi Partai Golkar.
Di Kota Probolinggo, pasangan Khofifah-Emil juga mencatatkan kemenangan signifikan dengan 76.722 suara (57,77 persen), unggul jauh dari pasangan Risma-Gus Han yang memperoleh 51.820 suara (39,02 persen). Pasangan Luluk-Lukman hanya meraih 4.271 suara (3,22 persen).
Dengan hasil ini, kemenangan Khofifah-Emil di Probolinggo semakin mengukuhkan dukungan luas dari masyarakat. Menjadi indikasi kuat bahwa mereka memiliki mandat untuk melanjutkan kepemimpinan di Jawa Timur pada periode berikutnya.