Kediri – Komunitas Sambango bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Kediri dalam program pemberdayaan eks Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui pelatihan keterampilan.
Kegiatan yang berlangsung di Sekretariat Sambango, Kelurahan Banjarmlati, pada Selasa (11/2/2025) hingga Kamis (13/2/2025) ini bertujuan membekali eks ODGJ dengan keterampilan ekonomi serta mengurangi stigma sosial yang masih melekat.
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Paulus Luhur Budi Prasetya, mengapresiasi inisiatif ini sebagai bagian dari inovasi pilar sosial, termasuk TKSK, TRC Tagana, PKH, dan Karang Taruna.
“Banyak eks-ODGJ yang setelah dinyatakan stabil masih menghadapi kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tanpa aktivitas yang jelas, mereka berisiko mengalami kekambuhan. Program pelatihan ini menjadi solusi untuk membantu mereka lebih mandiri,” ujarnya.
Pelatihan ini diikuti oleh lima peserta perempuan berusia 40-50 tahun dari tiga kecamatan di Kota Kediri. Mereka diajarkan membuat berbagai kerajinan tangan seperti gelang dan tasbih dari manik-manik. Seluruh bahan pelatihan disediakan secara gratis oleh Komunitas Sambango.
Namun, mengajak para peserta bergabung dalam program ini bukanlah hal mudah. Ketua Komunitas Sambango, Pipit Puji Rahayu, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah kondisi mereka yang masih dalam tahap pemulihan.
“Ada peserta yang membutuhkan pendampingan lebih karena penglihatannya kurang baik. Masalah transportasi juga menjadi kendala bagi mereka yang tinggal jauh. Karena itu, relawan kami membantu menjemput peserta agar mereka bisa tetap mengikuti pelatihan,” jelas Pipit.
Tak hanya memberi keterampilan, Sambango juga berupaya membantu pemasaran hasil karya para peserta. Mereka menggandeng Ervina, seorang pengrajin handikraf, untuk membuka peluang pasar bagi produk yang dihasilkan.
Menariknya, seluruh biaya program ini masih bersumber dari swadaya para anggota Sambango yang berjumlah sekitar 40 orang. Meski demikian, Pipit tak menutup kemungkinan untuk menjadikan komunitas ini sebagai yayasan di masa depan agar bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
“Tahun ini kami menargetkan pelatihan yang lebih luas agar eks ODGJ bisa lebih berdaya dan membantu perekonomian keluarganya,” tutupnya.
Berdasarkan data Dinas Sosial, jumlah ODGJ di Kota Kediri pada 2024 tercatat sebanyak 726 orang. Sebagian besar berada dalam pengawasan keluarga dan rutin menjalani pengobatan.
Selain itu, dinas juga menjalankan program suntik KB bagi pasien perempuan yang berisiko guna mencegah permasalahan sosial lebih lanjut.