Darurat PMK di Jember, Anggota DPRD Jawa Timur Desak Pemerintah Tutup Pasar Hewan

- Penulis Berita

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jember – Lonjakan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jember memicu kekhawatiran serius. Anang Akhmad Syaifudin, anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Jember-Lumajang, mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas dengan menutup sementara pasar hewan di wilayah tersebut.

Menurut politisi PKB ini, penutupan pasar hewan menjadi langkah krusial untuk memutus mata rantai penyebaran PMK yang kini kian tak terkendali.

“Status wabah PMK ini harus dinaikkan. Kami mendorong pemerintah segera menetapkan lockdown pasar hewan agar penyebaran penyakit ini bisa dihentikan,” ujar Anang, Minggu (19/1/2025).

Baca Juga :  Tekankan Sinergi Desa dan Daerah, Wabup Fahmi: Penuhi Kewajiban, Baru Tuntut Hak

Dari data yang ia paparkan, kasus PMK di Jember telah menjangkiti lebih dari seribu hewan ternak di 29 kecamatan. Hanya dua kecamatan, yakni Kaliwates dan Sukorambi, yang masih bebas dari sebaran penyakit ini.

“Hampir seluruh wilayah Jember ini masuk kategori merah. Sebarannya sangat cepat dan mengkhawatirkan,” tambahnya.

Vaksinasi Masih Jauh dari Cukup

Baca Juga :  Banjir Landa Jember, Ratusan Rumah dan Sebuah Mobil Terseret Air

Anang juga menyoroti keterbatasan distribusi vaksin PMK di Jember. Dengan populasi sapi mencapai 273.000 ekor, vaksin yang tersedia hingga kini masih jauh dari kebutuhan.

“Vaksinasi yang dilakukan bahkan belum mencapai seperempat dari total populasi sapi di Jember. Ini jelas tidak cukup untuk mengendalikan penyebaran PMK,” ungkapnya.

Desakan Lockdown Pasar Hewan

Melihat situasi ini, Anang mendesak pemerintah untuk mengambil langkah darurat berupa lockdown pasar hewan. Menurutnya, langkah ini adalah solusi sementara yang paling efektif untuk membatasi lalu lintas hewan ternak yang berpotensi menyebarkan penyakit.

Baca Juga :  Baznas Kota Probolinggo Wujudkan Mimpi Warga, 30 Rumah Tidak Layak Huni Berubah Jadi Hunian Nyaman

“Kami khawatir jika hanya bergantung pada vaksinasi, penyebaran PMK akan terus meluas. Penutupan pasar hewan sementara sangat diperlukan untuk mengendalikan situasi ini,” tegas Anang.

Langkah ini diharapkan dapat memberi waktu bagi pemerintah untuk meningkatkan distribusi vaksinasi, sekaligus melindungi para peternak dari kerugian lebih besar akibat penyebaran PMK yang tidak terkendali.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi
Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih
Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo
Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan
Tokoh Muda, Abdul Ghoni Didorong Pimpin IKA-PMII Banyuwangi
Belum Masuk Kemarau, Tulupari Sudah Darurat Air Bersih
Belasan Kontraktor Terancam Masuk Daftar Hitam, DPRD Probolinggo Desak Evaluasi Total Proyek Jalan
Dituduh Santet, Rumah Warga Probolinggo Diteror Bondet: Korban Trauma dan Minta Perlindungan

Berita Terkait

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:27 WIB

Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:02 WIB

Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih

Sabtu, 31 Mei 2025 - 16:25 WIB

Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo

Jumat, 30 Mei 2025 - 22:15 WIB

Tokoh Muda, Abdul Ghoni Didorong Pimpin IKA-PMII Banyuwangi

Jumat, 30 Mei 2025 - 16:07 WIB

Belum Masuk Kemarau, Tulupari Sudah Darurat Air Bersih

Berita Terbaru

Berita Probolinggo

Tegak Lurus, Ansor Kota Probolinggo Satu Komando Jaga Marwah Ulama

Minggu, 1 Jun 2025 - 13:33 WIB

Berita Probolinggo

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Minggu, 1 Jun 2025 - 08:22 WIB