Bupati Probolinggo Desak Bromo Dibuka Saat Lebaran, Ini Alasannya

- Penulis Berita

Kamis, 27 Maret 2025 - 18:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Probolinggo – Bupati Probolinggo, dr. Muhammad Haris dengan tegas menolak kebijakan Rencana penutupan sementara kawasan wisata Gunung Bromo selama libur Lebaran 2025.

Menurut pejabat yang akrab disapa Gus Haris, kebijakan ini berpotensi merugikan ekonomi masyarakat, terutama Suku Tengger yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata.

“Kami ingin Bromo tetap dibuka saat Lebaran. Ini bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga soal keberlangsungan ekonomi rakyat. Banyak keluarga yang mengandalkan penghasilan dari sektor ini,” ujar Gus Haris dalam pertemuan dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK RI, Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko pada Rabu (26/3/2025).

Pertemuan yang diadakan di kediaman pribadi Bupati Probolinggo tersebut juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Nur Patria Kurniawan, serta sejumlah kepala OPD Kabupaten Probolinggo. Dalam kesempatan itu, Gus Haris menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak penutupan yang akan berlangsung selama lima hari, dari 28 Maret hingga 1 April 2025.

Baca Juga :  Organisasi Eks Kepala Desa di Probolinggo Deklarasi Dukung Gus Haris-Ra Fahmi

Banyak pelaku usaha di sekitar kawasan Bromo yang merasa keberatan dengan rencana tersebut. Menurut Gus Haris, libur Lebaran merupakan momen puncak bagi kunjungan wisatawan. “Kalau Bromo ditutup, banyak yang akan kehilangan penghasilan,” lanjutnya. Dampak negatif ini sangat dirasakan oleh pengusaha penginapan, sopir jip wisata, dan pedagang kecil yang mengandalkan ramainya wisatawan selama liburan panjang.

Rudi, seorang pemilik usaha travel di Bromo, menceritakan bagaimana beberapa tamunya sudah membatalkan kunjungan setelah mendengar rencana penutupan. “Ada tamu dari Jakarta dan luar negeri yang batal datang. Mereka kecewa karena sudah mengatur jadwal dan membayar DP. Ini pukulan besar bagi kami,” ujarnya dengan nada prihatin.

Baca Juga :  Gus Ipul dan Gus Haris Bersinergi Hadirkan Sekolah Rakyat di Probolinggo

Dirjen KSDAE, Prof. Satyawan Pudyatmoko, dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa pihaknya berusaha menjembatani komunikasi antara Pemkab Probolinggo dan TNBTS. Ia menekankan pentingnya dialog terbuka dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat adat Tengger, agar kebijakan yang diambil tidak menimbulkan keresahan.

“Kebijakan ini harus dipikirkan dengan matang, agar tidak merugikan masyarakat lokal. TNBTS perlu membangun komunikasi lebih baik dengan semua pihak,” kata Prof. Satyawan.

Sementara itu, alasan penutupan yang disampaikan oleh pihak TNBTS adalah karena pada dua hari pertama Lebaran, jumlah wisatawan cenderung lebih sedikit. Masyarakat lebih fokus pada silaturahmi keluarga.

Namun, Gus Haris berpendapat bahwa kondisi ekonomi saat ini membutuhkan kebijakan yang lebih fleksibel. “Kami memahami alasan TNBTS, tetapi saat ini banyak yang bergantung pada wisata sebagai sumber penghasilan utama. Kami berharap ada solusi agar Bromo tetap bisa buka,” jelasnya.

Baca Juga :  Tabulasi Anggota Ahwa Konferwil ke-18 NU Jatim Tuntas, Tujuh Kiai Terpilih

Romo Sutomo, Ketua Perumahan Dukun Pandita Tengger, juga mengungkapkan ketidaktahuannya tentang rencana penutupan ini. “Kami tidak dilibatkan dalam pembahasan ini. Saya baru tahu dari informasi yang saya cari sendiri. Jika masalahnya karyawan yang libur, jangan Bromo yang ditutup, tapi kantornya saja,” katanya dengan nada kecewa.

Gus Haris mengungkapkan bahwa pihaknya bersama TNBTS sedang mencari jalan tengah agar Bromo tetap bisa menerima wisatawan, setidaknya mulai hari pertama Idul Fitri. “Kami akan segera mencari solusi bersama, dalam satu-dua hari ke depan. Kami siap membantu pengaturan di lapangan, termasuk soal keamanan dan teknis operasional,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Perampok Bersenjata Satroni Rumah Warga di Besuk Probolinggo, Korban Diikat dan Dipukul
Tegak Lurus, Ansor Kota Probolinggo Satu Komando Jaga Marwah Ulama
Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP
Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi
Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih
Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo
Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan
DKC Garda Bangsa Soroti Pendirian Koperasi Merah Putih di Probolinggo

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 15:11 WIB

Perampok Bersenjata Satroni Rumah Warga di Besuk Probolinggo, Korban Diikat dan Dipukul

Minggu, 1 Juni 2025 - 13:33 WIB

Tegak Lurus, Ansor Kota Probolinggo Satu Komando Jaga Marwah Ulama

Minggu, 1 Juni 2025 - 08:22 WIB

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:27 WIB

Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:02 WIB

Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih

Berita Terbaru

Berita Probolinggo

Tegak Lurus, Ansor Kota Probolinggo Satu Komando Jaga Marwah Ulama

Minggu, 1 Jun 2025 - 13:33 WIB

Berita Probolinggo

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Minggu, 1 Jun 2025 - 08:22 WIB