Probolinggo – Persaingan Pilkada Probolinggo semakin memanas setelah hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa calon bupati nomor urut 2, dr. Muhammad Haris atau Gus Haris, unggul dengan tingkat elektabilitas mencapai 73,5 persen.
Menanggapi hasil ini, kandidat nomor urut 1, Zulmi Noor Hasani, menyampaikan pandangan kritis terhadap metode survei yang digunakan, sembari menekankan pendekatan berbeda yang diterapkannya.
Dalam keterangannya, Zulmi menyebut bahwa survei elektabilitas dan popularitas yang dilakukan oleh berbagai lembaga cenderung menggunakan metode kualitatif dan tidak menyeluruh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, metode tersebut sering kali mengabaikan suara-suara dari silent majority yang belum terwakili secara maksimal.
“Survei itu kan ada berbagai macam metode. Kebanyakan survei elektabilitas dan popularitas dilakukan secara kualitatif, dan itu tidak menyeluruh,” ujar Zulmi, usai debat ketiga di Islamic Center Kraksaan, Minggu (17/11/2024).
Ia menambahkan bahwa timnya telah melakukan pendataan pemilih di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo, mencakup seluruh desa dan kelurahan. Pendataan ini dilakukan secara kuantitatif dan berbasis rumah tangga, guna mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai preferensi masyarakat.
“Ini sudah ketiga kalinya kami melakukannya, sehingga data yang muncul adalah angka real, bukan sekadar kualitatif. Hasilnya sudah muncul angka 63 hingga 64 persen,” tegasnya.
Zulmi juga mengajak seluruh pihak untuk lebih menghargai peran masyarakat yang selama ini belum bersuara dalam proses demokrasi.
“Banyak suara dari silent majority yang belum kita gali. Kami mengajak semuanya untuk tidak mengecilkan peran mereka,” imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 9-14 November 2024, elektabilitas pasangan nomor urut 02, Gus Haris dan Ra Fahmi mencapai 73,5 persen dalam simulasi tanpa kartu suara.
Sementara, Zulmi Noor Hasani dan Abd. Rasit, hanya meraih elektabilitas sebesar 11 persen. Sementara itu, sebanyak 15,5 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan atau merahasiakan jawaban mereka.