Probolinggo – Dalam sesi tanya jawab pada debat ketiga Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Probolinggo, Minggu (17/11/2024), kandidat nomor 1, Zulmi Noor Hasani, mendapat sorotan dari Calon Bupati nomor 2, dr. Muhammad Haris, terkait pertanyaan spesifik mengenai ekonomi biru.
Calon Bupati yang akrab disapa Gus Haris menyebut bahwa jawaban Zulmi terkait ekonomi biru kurang menjawab inti dari pertanyaan yang diajukan.
Dalam debat di segmen 3 ini, Gus Haris menekankan pentingnya penerapan ekonomi biru di Kabupaten Probolinggo. Ia menjelaskan bahwa ekonomi biru berfokus pada sektor kelautan, termasuk pemberian insentif bagi nelayan, pengelolaan populasi ikan tangkap secara berkelanjutan, hingga pengembangan ekowisata bahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang kami tanyakan adalah bagaimana akan meningkatkan ekonomi produktif melalui penerapan ekonomi biru, khususnya dalam mendukung keberlanjutan kelautan dan pemanfaatannya,” ujar Gus Haris.
Ia juga menyoroti pentingnya program seperti transplantasi terumbu karang dan kerja sama dengan CSR untuk menjaga kelestarian alam, terutama di Pulau Gili Ketapang, Probolinggo.
Menanggapi pertanyaan ini, Zulmi awalnya berbicara tentang sinergitas antara rencana pembangunan jangka panjang nasional dan daerah.
Ia menyebut perlunya menyesuaikan program dengan perubahan-perubahan dalam struktur pemerintahan serta pentingnya kawasan industri dan pariwisata sebagai fokus pembangunan ekonomi.
Namun, jawaban tersebut dianggap belum menyentuh esensi dari pertanyaan tentang ekonomi biru. Gus Haris kembali menegaskan bahwa fokus diskusi adalah pada kebijakan konkret yang berkaitan dengan kelautan, bukan hanya program pembangunan secara umum.
Zulmi, dalam penjelasan tambahan, menegaskan pentingnya mengikuti rencana tata ruang wilayah dan alokasi anggaran sebagai bagian dari strategi pembangunan.
“Rencana tata ruang wilayah yang sudah dicanangkan sejak 5 tahun yang lalu, yang berlaku hingga 15 tahun mendatang, perlu kita ikuti di sana,” ucap Zulmi.