Probolinggo – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kembali menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak banjir di Kecamatan Krejengan.
Bantuan tersebut diberikan untuk mendukung kebutuhan dapur umum yang didirikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo di Basecamp Ridho Outbond, Desa Krejengan, pada Selasa (11/3/2025).
Dapur umum ini berperan penting dalam menyediakan makanan bagi warga yang terdampak banjir, terutama untuk berbuka puasa dan sahur selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriyah.
Selain melayani masyarakat umum, dapur ini juga memberikan perhatian khusus bagi para santri Pondok Pesantren Darut Tauhid di Desa Tanjungsari, yang turut menjadi korban banjir.
Sebagai bentuk kontribusi, Baznas Kabupaten Probolinggo menyalurkan bantuan berupa 2,5 kwintal beras, 10 dus mie instan, dan 30 kg telur guna memenuhi kebutuhan dapur umum.
Tak hanya itu, Baznas juga memberikan bantuan spesial berupa 30 mukena bagi para santri yang kehilangan perlengkapan ibadah mereka akibat banjir.
Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo, Ahmad Muzammil, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana, terutama di bulan Ramadan.
“Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban para korban, baik dari sisi material maupun psikologis. Bantuan ini juga diharapkan bisa membantu warga yang masih disibukkan dengan proses pembersihan rumah mereka serta para santri yang kehilangan barang berharga,” ujar Muzammil.
Selain menyalurkan bantuan logistik, Baznas Kabupaten Probolinggo juga menurunkan lima personel dari Baznas Tanggap Bencana (BTB) untuk membantu warga yang rumahnya terendam banjir.
Tak hanya itu, Baznas juga berkolaborasi dengan BPBD dalam menyediakan perahu karet guna mengevakuasi warga yang terdampak, terutama para santri Pondok Pesantren Darut Tauhid.
“Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan upaya penanganan bencana dapat lebih cepat dan lebih efektif,” tambah Muzammil.
Kegiatan ini merupakan bentuk nyata solidaritas dan kepedulian dalam menghadapi bencana alam, terutama bagi masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Semoga ini menjadi bencana yang pertama dan terakhir. Kami berharap kondisi di Kabupaten Probolinggo segera pulih,” pungkasnya.