Pamekasan, NuansaJatim – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Ketua PW Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, mengunjungi sentra batik tulis di Pamekasan. Kunjungan ini menegaskan dukungan Ansor terhadap pelestarian batik tulis tradisional yang terancam oleh meningkatnya produksi batik printing.
Musaffa Safril menekankan bahwa batik tulis adalah warisan budaya yang harus dijaga. “Batik tulis bukan sekadar kain bermotif, tetapi karya seni dengan nilai budaya yang tinggi. Melestarikannya adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam memperluas akses pasar bagi pengrajin batik tulis. Dengan tingginya persaingan dengan batik printing yang lebih murah dan diproduksi massal, Musaffa mendesak agar ada kebijakan yang melindungi dan mendukung industri batik tulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pengrajin batik tulis harus didorong agar mampu bersaing, baik di pasar lokal maupun internasional,” kata aktivitas asal Madura itu.
Selain itu, Musaffa Safril menyerukan peningkatan literasi tentang batik kepada masyarakat. Ia berharap masyarakat lebih memahami dan menghargai perbedaan antara batik tulis asli dan kain bermotif batik yang diproduksi secara massal.
“Batik tulis memiliki nilai seni dan sejarah yang tinggi, berbeda dengan batik printing. Masyarakat perlu paham agar dapat mendukung batik tulis secara nyata,” jelasnya.
Di akhir kunjungannya, Musaffa mengingatkan masyarakat untuk tidak hanya sekadar bangga mengenakan batik, tetapi juga memilih batik tulis sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengrajin lokal.
“Kalau ingin benar-benar cinta batik, gunakanlah batik tulis. Dengan begitu, kita turut melestarikan warisan budaya sekaligus memberdayakan pengrajin lokal,” tegasnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan harapan agar batik tulis tetap menjadi simbol identitas budaya Indonesia yang kuat dan dihargai oleh generasi mendatang.