Probolinggo – Di balik suksesnya pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, KPU Kota Probolinggo mengungkap kisah dan strategi yang selama ini jarang tersorot publik.
Melalui kegiatan evaluasi dan sosialisasi pasca Pilkada, KPU tak hanya memamerkan dokumentasi visual proses pemilu, tetapi juga meluncurkan dua buku reflektif yang mengupas sisi terdalam demokrasi lokal.
Kota Probolinggo berhasil mencatatkan prestasi membanggakan: masuk dalam jajaran 10 besar partisipasi pemilih tertinggi se-Jawa Timur.
“Ini bukan sekadar angka. Di balik statistik itu ada kerja keras, inovasi komunikasi, dan semangat gotong royong lintas elemen,” ujar Ketua KPU Kota Probolinggo, Radfan Faisal, dalam acara yang digelar Selasa (29/4/2025).
Salah satu daya tarik utama acara ini adalah peluncuran dua buku bertema demokrasi. Buku “Mozaik Demokrasi Lokal” menyuguhkan data konkret dan kronik perjalanan Pilkada dari awal hingga akhir. Sementara “Manifestasi Suara Rakyat” menyelami dinamika partisipasi publik, termasuk tantangan dalam menjangkau pemilih muda.
Menariknya, riset KPU menemukan bahwa metode kampanye tradisional seperti dialog dinilai kurang menjangkau generasi muda.
“Ini jadi sinyal penting. Kita perlu lebih kreatif masuk ke ranah digital, platform interaktif, atau bahkan konten visual yang relevan dengan kebiasaan anak muda,” jelas Radfan.
Kegiatan ini juga menyoroti tantangan sistemik, seperti turunnya regulasi menjelang hari-H, yang menyulitkan adaptasi di tingkat pelaksana. Namun, semangat kolaboratif antara KPU, pemerintah, parpol, dan pasangan calon menjadi kunci menepis hambatan tersebut.
Dengan menggabungkan refleksi kritis, apresiasi capaian, dan strategi ke depan, KPU Kota Probolinggo ingin membangun tradisi demokrasi yang tak hanya prosedural, tetapi juga substansial.
“Kami ingin Pilkada tidak sekadar rutinitas lima tahunan, tetapi momentum pendidikan politik yang hidup dan membumi,” pungkas Radfan.