Probolinggo – Alun-Alun Kraksaan berubah menjadi lautan manusia dalam peringatan Nuzulul Qur’an yang digelar oleh GP Ansor Jawa Timur bersama Majelis Dzikir dan Sholawat Syubbanul Muslimin pada Sabtu malam (22/3/2025).
Ribuan jamaah dari berbagai daerah hadir, larut dalam lantunan dzikir dan sholawat yang menggema di bawah langit malam.
Kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang peringatan keagamaan, tetapi juga momentum mempererat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Suasana religius begitu terasa, dipimpin langsung oleh KH Hafidzul Hakiem Noer, yang juga menjabat sebagai Bendahara PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Probolinggo Mohammad Haris, didampingi Wakil Bupati Fahmi AHZ serta Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap kegiatan keagamaan yang membawa kesejukan dan kedamaian bagi masyarakat.
Selain unsur pemerintahan, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safri, bersama jajaran pengurusnya juga hadir. Ini menjadi bukti kuatnya sinergi antara organisasi kepemudaan dan masyarakat dalam membangun syiar Islam di wilayah Jawa Timur.
Ketua panitia, Ahmad Ubaidillah atau yang akrab disapa Gus Ubaidillah, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme luar biasa dari masyarakat.
“Ini menunjukkan bahwa dzikir dan sholawat masih menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam. Kami berharap kegiatan seperti ini terus istiqomah dilaksanakan,” ujarnya.
Bupati Probolinggo, Mohammad Haris, dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan peringatan Nuzulul Qur’an oleh GP Ansor Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo.
“Kami dari pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan seperti ini. Sejalan dengan visi kami membangun Kabupaten Probolinggo dengan nafas Qur’ani. Tidak hanya infrastrukturnya yang maju, tetapi hati masyarakatnya juga harus senantiasa dekat dengan nilai-nilai Islam,” ucap Gus Haris.
Acara semakin syahdu dengan lantunan sholawat dari Syubbanul Muslimin yang menggugah hati. Ribuan hadirin tampak hanyut dalam kekhidmatan, mengangkat tangan, dan bersenandung bersama.
Momentum ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam tetap terjaga dan terus berkembang dalam kehidupan masyarakat.