Probolinggo, NuansaJatim – Ratusan pedagang kaki lima (PKL) di rest area Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, meluruk Mapolsek Kraksaan, Selasa (7/1/2025). Usai Agus, warga Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, melaporkan massa yang menghajarnya.
Satu per satu, ratusan massa mendatangi Mapolsek Kraksaan yang berada di Jalan Panglima Sudirman. Aksi itu dilakukan karena pedagang mendengar Agus, lewat Halimatus Sadiyah (38) istrinya, melaporkan pemukulan terhadap dirinya pada Minggu (5/1/2025) dinihari. Dimana Agus dipukulin massa usai memalak pedagang.
“Tapi si Agus ini yang bikin onar. Dua bulan terakhir kami dipalak terus, makan tidak mau bayar, minta rokok, dikasih sebatang malah minta sebungkus. Sangat meresahkan para pedagang yang mengais rejeki,” kata Didik Tri Wahyudi, Koordinator PKL Stadion Gelora Merdeka.
Pedagang juga menuding kepolisian gagal memberikan rasa aman kepada masyarakat, utama PKL yang hanya berbatas dinding dengan Mapolsek Kraksaan. Apalagi sebelum dihajar massa, Agus sempat diamankan di Mapolsek Kraksaan pasca cekcok dengan pedagang.
“Lah itu kenalan dilepas, dan akhirnya dia berulah. Tak bisa dibiarkan aksi-aksi premanisme seperti itu. Jangan sampai premanisme merajalela,” kata Lutfi Hamid, pengawas peguyuban PKL.
Pedagang berharap kepolisian menghentikan laporan dari Agus tersebut. Sebab-akibat dari aksi massa yang terjadi karena ulah Agus sendiri. Agus tak segan meminta uang, rokok, hingga merusak barang dagangan jika tidak diberikan apa yang diminta.
Aksi massa ini pun segera diterima oleh Kanit Reskrim Polsek Kraksaan, Iptu Djuwantoro Setyowadi. “Bapak ibu yang mengalami pemalakan silahkan masuk ke ruangan, sementara lainnya silahkan pulang,” tutur Iptu Setyo, sapaan akrabnya.