Bangkalan – Kesedihan menyelimuti Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Blega, Kabupaten Bangkalan, setelah seorang santri bernama Sohibul Qirom (16) dilaporkan terseret arus deras saat mandi di Sungai Blega pada Selasa pagi (21/1/2025).
Pencarian yang melibatkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat hingga kini masih berlangsung.
Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangkalan, Taufik Efendi, Sohibul terseret arus sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, ia bersama teman-temannya mandi di sungai yang tiba-tiba meluap akibat banjir.
“Korban tidak bisa berenang, sehingga terseret arus yang deras,” ujar Taufik.
Tim pencari menghadapi sejumlah kendala, seperti air sungai yang keruh dan dipenuhi sampah. Meski begitu, upaya terus dilakukan di sepanjang aliran Sungai Blega.
“Kami bekerja sama dengan TNI, Polri, dan masyarakat untuk memaksimalkan pencarian,” tambah Taufik.
Sementara itu, luapan air Sungai Blega juga memicu dampak lebih luas. Arus lalu lintas antara Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang terganggu, dengan genangan air setinggi 30-40 cm. Beberapa lapak pedagang di Pasar Blega dan permukiman warga turut terendam.
Kapolsek Blega, Iptu Muhammad Syamsuri, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengaturan lalu lintas agar kendaraan tetap bisa melintas. “Genangan masih tinggi dan belum ada tanda-tanda surut,” katanya.
BPBD Bangkalan juga mengeluarkan imbauan agar masyarakat menghindari bermain atau beraktivitas di area sungai, terutama yang masih memiliki arus kuat. “Kami berharap warga lebih waspada, terutama selama banjir seperti ini,” ujar Taufik.