Probolinggo – Janji kampanye Presiden Prabowo Subianto terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum terealisasi di Kota Probolinggo. Sejumlah kendala, mulai dari minimnya anggaran hingga kurangnya infrastruktur pendukung, masih menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota (Pemkot).
Hingga kini, Kota Probolinggo baru memiliki satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Koramil Wonoasih. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan sekitar 52.000 penerima manfaat, diperlukan setidaknya 16 SPPG.
Estimasi Anggaran Fantastis
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Siti Romlah, memaparkan kebutuhan anggaran program ini mencapai Rp 151 miliar per tahun. Angka tersebut berdasarkan estimasi biaya Rp 10.000 per anak per hari.
“Setiap SPPG mampu melayani hingga 3.000 anak. Namun, infrastruktur yang ada saat ini masih sangat terbatas untuk pelaksanaan program secara penuh,” ungkap Siti Romlah.
Uji Coba di SDN Wonoasih 1
Sebagai langkah awal, Pemkot telah melakukan uji coba program MBG pada Desember 2024 di SDN Wonoasih 1 dengan melibatkan 190 peserta didik. Meski berjalan lancar, implementasi skala besar memerlukan persiapan matang, terutama dari sisi anggaran dan perencanaan.
Ketua DPRD Kota Probolinggo, Dwi Laksmi Syntha, yang meninjau dapur MBG di SPPG Wonoasih, menilai fasilitas tersebut cukup memadai, meski ada aspek yang perlu ditingkatkan.
“Proses memasak hingga pengemasan sudah tertata rapi. Namun, kami mencatat perlunya penambahan tempat sampah dan saluran limbah yang lebih baik,” ujarnya.
Koordinasi dan Komitmen Pemkot-DPRD
Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Isah Junaidah, menegaskan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif untuk mempercepat pelaksanaan program ini.
“Kami berkomitmen mengawal program MBG agar berjalan lancar. Koordinasi dengan pemerintah pusat juga harus diintensifkan,” katanya.
Program MBG ini tidak hanya menyasar anak-anak sekolah dasar, tetapi juga peserta Pendidikan Kesetaraan Berbasis Masyarakat (PKBM), serta siswa SMA dan SMK negeri maupun swasta. Meski demikian, hingga kini, anggaran khusus untuk program ini belum dialokasikan oleh Pemkot.