Ponorogo, – Kabupaten Ponorogo semakin menjadi magnet bagi para investor. Pemerintah setempat optimistis target investasi sebesar Rp200 miliar pada tahun 2025 dapat tercapai dengan mudah, meski angka tersebut lebih rendah dibanding capaian fantastis tahun 2024 yang menembus Rp360 miliar.
Plh. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Ponorogo, Etik Mudarifah, menyatakan bahwa target tersebut merupakan angka realistis. Hal ini mengacu pada tren investasi yang melonjak drastis, mencapai kenaikan 184 persen dibanding tahun 2023.
“Target ini sangat mungkin tercapai. Ponorogo kini menjadi salah satu daerah yang dilirik banyak investor. Tahun lalu saja, investasi masuk sebesar Rp360 miliar, jauh melampaui capaian 2023 yang hanya Rp195 miliar,” jelas Etik, Minggu (26/1).
Menurut Etik, mayoritas investasi tahun 2024 berasal dari sektor non-UMK (Usaha Mikro Kecil) dengan total Rp301 miliar, sementara UMK menyumbang Rp59 miliar. Sektor kimia dan farmasi mendominasi kontribusi non-UMK, mencapai Rp76 miliar, terutama terkait produksi pupuk untuk pertanian. Sedangkan UMK didominasi oleh sektor perdagangan dan reparasi dengan kontribusi Rp27 miliar.
“Perdagangan UMK di Ponorogo mayoritas merupakan usaha kecil seperti kafe dan produk lokal yang bernilai di bawah Rp5 miliar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Etik mengungkapkan bahwa naiknya minat investasi tak lepas dari pesatnya pembangunan di Ponorogo. Perkembangan kawasan wisata, infrastruktur, dan urbanisasi menjadi daya tarik utama para investor.
“Banyak brand besar yang kini hadir di Ponorogo, seperti di sektor retail maupun layanan jasa. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi Ponorogo semakin kuat,” ungkapnya.
Melihat tren ini, Pemkab Ponorogo terus aktif menjalin komunikasi dengan para investor, memastikan mereka mendapat kemudahan dalam menanamkan modal. Dengan kolaborasi yang solid, Kabupaten Ponorogo siap memantapkan diri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Jawa Timur.
“Bumi Reyog kini tidak hanya dikenal karena budaya dan wisatanya, tetapi juga sebagai destinasi investasi yang menjanjikan,” tutup Etik.