Probolinggo, – Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton mencetak sejarah baru dengan meraih sertifikat ISO 21001:2018 dari PT Global Certification Indonesia. Penyerahan sertifikat dilakukan secara resmi pada acara puncak Haul Masyayikh dan Hari Lahir (Harlah) ke-76 Pondok Pesantren Nurul Jadid, Minggu (26/1/2025).
Acara ini disaksikan oleh ribuan alumni, wali santri, dan masyarakat baik secara langsung maupun virtual.
Penghargaan prestisius tersebut diserahkan oleh Ir. Titis Arganto Aryoseno, M.M., dan Ir. Sunarwanto kepada pengasuh pesantren KH. Moh. Zuhri Zaini dan Kepala Pesantren KH. Abdul Hamid Wahid.
KH. Abdul Hamid Wahid menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti nyata komitmen pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen.
“Dengan sertifikat ISO 21001:2018, kami memastikan seluruh kegiatan pendidikan di pesantren berjalan secara terstruktur, terukur, dan profesional. Harapan kami, manfaat pesantren ini dapat semakin dirasakan oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Transformasi Manajemen Pendidikan Pesantren
Sertifikat ISO 21001:2018 merupakan standar internasional untuk sistem manajemen organisasi pendidikan. Dengan menerapkan standar ini, Pesantren Nurul Jadid ingin menjamin efisiensi dan efektivitas dalam setiap program pendidikan yang dijalankan.
Menurut KH. Abdul Hamid, hal ini juga sejalan dengan visi besar pesantren untuk menjadi institusi bereputasi dunia pada tahun 2040.
“Dengan sistem PDCA (Plan, Do, Check, Act) atau PPEPP (Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pengendalian), pesantren kami tidak hanya memperbaiki manajemen internal tetapi juga menjalankan audit eksternal. Ini merupakan lompatan besar bagi pesantren dalam menjamin mutu pendidikan,” tambahnya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Dody Heral Ardiansyah, S.Psi., sebagai inisiator penerapan ISO, menegaskan bahwa sertifikat ini bukan sekadar dokumen simbolis. “Ini adalah hasil kerja keras, kerja cerdas, dan pengelolaan yang tuntas dari seluruh pihak di Pesantren Nurul Jadid,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. Abdul Hamid menyatakan bahwa implementasi ISO 21001:2018 akan menempatkan pesantren sebagai model pendidikan berbasis manajemen profesional. “Pengelolaan pendidikan di pesantren menjadi pondasi kuat bagi sistem pendidikan nasional, dan Nurul Jadid membuktikan hal tersebut,” ujarnya.
Langkah Menuju Pesantren Bereputasi Dunia
Dengan capaian ini, Pesantren Nurul Jadid Paiton telah menegaskan posisinya sebagai salah satu lembaga pendidikan terdepan yang siap bersaing di tingkat global. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pesantren lain untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen demi kemaslahatan umat.
Langkah besar ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan berbasis keagamaan, tetapi juga institusi yang mampu menjawab tantangan zaman melalui inovasi dan profesionalisme.