Probolinggo – Menjelang liburan panjang Ramadan, Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, mengambil langkah strategis dengan menggelar rapat koordinasi bersama para ketua Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) se-Indonesia, baik secara offline maupun online, pada Rabu (19/2/2025).
Rapat ini bukan sekadar pertemuan rutin, tetapi menjadi momentum penting dalam memastikan kelancaran kepulangan dan kembalian santri, yang selama ini kerap menemui berbagai kendala teknis.
Dalam pertemuan ini, pengurus pesantren dan P4NJ dari berbagai daerah, termasuk Malaysia, Batam, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Bawean, Jabodetabek, hingga berbagai kota di Jawa Timur, menyatukan visi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para santri dan wali santri.
Salah satu poin utama dalam rapat ini adalah pengelolaan transportasi santri agar lebih terstruktur dan nyaman. Sekretaris Pesantren H. Thahiruddin menekankan pentingnya koordinasi antara pesantren dan P4NJ dalam mengatur sistem penjemputan dan pengantaran santri.
“Kami ingin memastikan bahwa kepulangan santri ke rumahnya berjalan tertib, baik melalui jemputan orang tua maupun fasilitasi dari P4NJ di daerah masing-masing,” ujarnya.
Ketua P4NJ Pusat, KH. Junaidi Mu’thi, juga menambahkan bahwa keterlibatan P4NJ di setiap daerah bukan hanya sebatas transportasi, tetapi juga memastikan kelancaran lalu lintas di sekitar titik penjemputan agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.
Menariknya, dalam rapat ini juga muncul usulan dari Ketua P4NJ Bali, Rofiqi Aldo, terkait penyediaan ruang istirahat bagi wali santri saat proses pengantaran kembali ke pesantren. Ide ini sontak disambut antusias dan gelak tawa oleh peserta rapat.
“Kalau bisa, saat pengembalian santri ke pesantren, ada ruang istirahat bagi pendamping juga disediakan kopi,” katanya dengan nada berseloroh.