Probolinggo – Kecelakaan maut yang terjadi di jalur selatan Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, kini memasuki tahap penting penyelidikan.
Ditlantas Polda Jatim bersama Satlantas Polres Probolinggo melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menggunakan teknologi mutakhir Traffic Accident Analysis (TAA) berbasis pemindaian 3 dimensi.
Tragedi yang menewaskan empat orang, termasuk sepasang suami istri pengendara motor dan dua awak dump truk, serta melukai satu orang sopir pikap, menjadi perhatian serius kepolisian.
Untuk mengungkap detail kronologi kejadian, olah TKP dilakukan dengan perangkat laser scanner dan kamera resolusi tinggi yang mampu memetakan kondisi TKP secara presisi.
“Kami melakukan pemindaian di 9 titik, termasuk titik akhir truk di dasar sungai. Alat ini bisa mendeteksi jalur kecepatan, titik benturan, hingga sudut tumbukan kendaraan,” ungkap AKP Safiq Jundhira Zulkarnaen, Kasat Lantas Polres Probolinggo, Rabu (28/5/2025).
Teknologi TAA memungkinkan rekonstruksi digital untuk menyusun ulang detik demi detik sebelum hingga sesudah kecelakaan terjadi. Dengan data ini, penyidik dapat menentukan siapa yang paling bertanggung jawab atas insiden fatal tersebut.
Dump truk W 8193 UR yang melaju dari arah Lumajang ke Probolinggo diduga mengalami rem blong di jalan menurun sebelum akhirnya menabrak pikap dan sepeda motor dari arah berlawanan. Truk lalu terguling dan masuk ke sungai.
Selama proses olah TKP, jalur Probolinggo–Lumajang sempat ditutup total demi menjaga area tetap steril dari lalu lintas umum. Hal ini menyebabkan antrean kendaraan mengular.
AKP Safiq menegaskan bahwa olah TKP ini penting demi mengungkap kebenaran secara ilmiah. “Tersangka masih dalam penyidikan. Kami juga akan mendatangi pemilik kendaraan besar untuk edukasi pentingnya pengecekan rutin rem dan suku cadang,” ujarnya.