Probolinggo – Pondok Pesantren Nurul Jadid kembali membuktikan komitmennya dalam membangun budaya ramah lingkungan dengan menggelar ajang Pemilihan Duta Lingkungan.
Kegiatan yang dilaksanakan Biro Pembangunan Umum dan Lingkungan Hidup (PULH) pada Minggu (27/4/2025), di Aula I Pesantren ini menjadi langkah nyata Nurul Jadid melahirkan santri pelopor perubahan ekologis.
Menurut Ketua Panitia, Rifdi Muhammad, pemilihan ini bukan sekadar ajang seleksi, melainkan bagian dari misi besar pesantren dalam menyiapkan santri sebagai agen perubahan yang peduli bumi.
“Kami ingin membekali santri dengan wawasan lingkungan dan keterampilan kepemimpinan berbasis nilai Islam. Duta Lingkungan nantinya diharapkan bisa menjadi motor penggerak kepedulian di kalangan santri dan masyarakat luas,” ujar Rifdi.
Menariknya, selain proses seleksi, para peserta juga mendapatkan pelatihan intensif yang membahas peran strategis individu dalam menjaga kelestarian bumi. Santri diajak memahami bahwa menjaga lingkungan adalah bagian integral dari ibadah dan amanah sebagai khalifah di bumi.
Dalam sesi pelatihan, Nyai Hj. Nur Diana Khalidah, salah satu tokoh pesantren, menekankan pentingnya jiwa pelopor dalam gerakan lingkungan.
“Pelopor itu pembaharu. Inisiatif, komunitas, dan kolaborasi adalah kunci keberhasilannya. Tidak ada alasan untuk berhenti berbuat baik,” tegas Nyai Din di hadapan peserta santri putri.
Sementara itu, Mujiburrohman, alumni program prestisius Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) bidang lingkungan, berbagi inspirasi kepada santri putra.
“Seorang Duta Lingkungan harus menjadi teladan dalam tindakan dan karakter. Membangun citra positif adalah bagian penting dari misi perubahan,” pesan Mujib.
Lewat program ini, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengokohkan posisinya sebagai pesantren yang tidak hanya mencetak kader ulama, tetapi juga kader pelindung bumi. Semangat ini mempertegas bahwa kelestarian alam sejalan dengan nilai-nilai Islam, sekaligus tanggung jawab universal umat manusia.