Maestro Tari Glipang, Soeparmo Berpulang, Warisannya Abadi dalam Budaya Probolinggo

- Penulis Berita

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Probolinggo – Dunia seni budaya Kabupaten Probolinggo berduka. Soeparmo, maestro di balik kejayaan Tari Kiprah Glipang, meninggal dunia pada Jumat pagi (7/2/2025) dalam usia 84 tahun.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi komunitas seni dan budaya setempat.

Jenazah Soeparmo dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) dekat rumahnya di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, usai salat Jumat.

Sosok yang telah mendedikasikan hidupnya untuk seni ini menghembuskan napas terakhir setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.

Baca Juga :  Potensi Pelanggaran di Pilkada, Bawaslu Ajak Masyarakat Terlibat Pengawasan

Sebagai pencipta dan pengembang Tari Glipang, Soeparmo membawa seni khas Probolinggo ke panggung nasional.

Tarian yang memadukan unsur rodhat dengan gerakan dinamis ini tak hanya menjadi ikon daerah, tetapi juga pernah tampil di Istana Negara.

Dedikasi Soeparmo terhadap seni budaya diakui oleh banyak pihak. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, menegaskan bahwa Tari Glipang lahir dari kreativitas almarhum dan kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya daerah.

Baca Juga :  Turnamen Mobile Legends Tingkat SLTA Kapolres Cup 2024, Ini Cara Daftarnya

“Tari Glipang lahir dari ide beliau, yang kemudian menjadi ikon seni budaya Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Tak hanya itu, Soeparmo juga menerima berbagai penghargaan, termasuk dari Gubernur Jawa Timur pada 2011, sebagai bentuk apresiasi atas jasanya dalam melestarikan seni tradisi.

Kepergian Soeparmo meninggalkan kesan mendalam bagi para seniman. Plt. Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Probolinggo, Edi Gemblung, mengusulkan agar nama Soeparmo diabadikan sebagai penghormatan atas kiprahnya yang luar biasa.

Baca Juga :  Gegara WhatsApp dengan Istri Orang, Petani di Probolinggo Nyaris Tewas di Ladang

“Semangat beliau dalam dunia seni luar biasa. Akan sangat indah jika namanya diabadikan, misalnya untuk sebuah gedung kesenian di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Warisan seni Soeparmo tak akan pernah pudar. Tari Kiprah Glipang akan terus hidup, menginspirasi generasi penerus untuk tetap melestarikan kebudayaan daerah dan menjadikannya bagian dari kebanggaan nasional.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Derasnya Arus Sungai Renggut Nyawa Dua Anak Ini, Begini Kronologinya
Maimuna, Calon Haji Tertua Asal Probolinggo, Dihantar Tiga Anak Menuju Baitullah
Usulan Pemberhentian Kades Temenggungan Dapat Dukungan PD PABPDSI Probolinggo
Cetak Ulama Masa Depan, MUI Jatim Buka Beasiswa Kuliah Penuh di UINSA
Ruwatan Agung di Tanah Probolinggo: Merawat Ingatan, Menyulam Harapan
Kerugian Negara Capai Rp583 Juta dalam Kasus Korupsi Dana Hibah Pembangunan Sekolah di Probolinggo
Banser Siap Turun Tangan Berantas Miras di Probolinggo, Tunggu Komando dari Ulama
Dana Hibah Pembangunan SMP di Probolinggo Dikorupsi, Bendahara Sekolah Jadi Tersangka

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:43 WIB

Derasnya Arus Sungai Renggut Nyawa Dua Anak Ini, Begini Kronologinya

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:51 WIB

Maimuna, Calon Haji Tertua Asal Probolinggo, Dihantar Tiga Anak Menuju Baitullah

Minggu, 11 Mei 2025 - 15:09 WIB

Usulan Pemberhentian Kades Temenggungan Dapat Dukungan PD PABPDSI Probolinggo

Sabtu, 10 Mei 2025 - 21:10 WIB

Cetak Ulama Masa Depan, MUI Jatim Buka Beasiswa Kuliah Penuh di UINSA

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:47 WIB

Ruwatan Agung di Tanah Probolinggo: Merawat Ingatan, Menyulam Harapan

Berita Terbaru

Ilustrasi gambar anak tenggelam / foto by AI

Berita Probolinggo

Derasnya Arus Sungai Renggut Nyawa Dua Anak Ini, Begini Kronologinya

Minggu, 11 Mei 2025 - 20:43 WIB