LIRA Minta Audiensi dengan Forkopimda Terkait Maraknya Mafia Pupuk di Probolinggo

- Penulis Berita

Jumat, 2 Agustus 2024 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Probolinggo – Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo telah mengajukan permohonan audiensi dengan Forkopimda Kabupaten Probolinggo. Surat ini ditujukan kepada Pj Bupati Ugas Irwanto, Kapolres AKBP Wisnu Wardana, dan Kepala Kejaksaan Negeri Ahmad Nuril Alam.

Surat permohonan audiensi ini sebagai respons atas keluhan masyarakat mengenai maraknya praktik mafia pupuk di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo.

Samsudin, Gubernur LIRA Jawa Timur, mengungkapkan bahwa laporan terkait maraknya mafia pupuk yang beroperasi di wilayah tersebut telah menjadi perhatian serius, sehingga diperlukan audiensi dengan pihak terkait untuk membahas solusi.

Baca Juga :  Keluarga Korban Kanjuruhan Asal Probolinggo Terima Bantuan Usaha

“Di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo, kami menemukan banyak kasus pupuk subsidi yang dijual dengan harga non-subsidi. Fenomena ini sangat meresahkan, sehingga kami merasa perlu untuk mengajukan permohonan audiensi,” ujar Samsudin.

Samsudin menjelaskan bahwa LIRA Jawa Timur telah menemukan berbagai modus operandi dalam penyelewengan pupuk subsidi di Kabupaten Probolinggo. Mulai dari pendistribusian oleh oknum distributor kepada ratusan kios, hingga Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang tidak sesuai dengan distribusi sebenarnya.

Baca Juga :  Diduga Cabuli Muridnya, Oknum Guru Ngaji di Probolinggo Dilaporkan

“Kami memiliki data yang menunjukkan bahwa pupuk subsidi yang seharusnya dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp225 ribu per kwintal, ternyata di pasaran ditemukan dijual dengan harga antara Rp500 hingga Rp550 ribu per kwintal,” jelas Samsudin.

Lebih lanjut, Samsudin menambahkan bahwa modus penjualan pupuk tanpa nota pembelian dan ketidaksesuaian SPJ dengan jumlah pupuk yang dikirim ke kios juga menjadi temuan mereka. “Sebagai contoh, ada kios yang dalam SPJ tercatat menerima 60 ton pupuk, tetapi yang dikirim oleh distributor hanya 30 ton,” ungkapnya.

Baca Juga :  Rumah Tertimpa Pohon Jati, Warga Paiton Probolinggo Meninggal Dunia

Samsudin menegaskan bahwa LIRA berharap audiensi ini dapat menghasilkan kesepakatan antara semua stakeholder untuk memberantas mafia pupuk. Ia menyoroti kurangnya transparansi pemerintah, terutama terkait data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), sebagai salah satu penyebab masalah ini.

“Dengan adanya audiensi ini, kami berharap semua pihak dapat berkomitmen untuk mengatasi masalah mafia pupuk demi kesejahteraan petani dan masyarakat,” tutupnya.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

12 Kali Berturut-Turut Raih Opini WTP, Komitmen Tata Kelola Keuangan Semakin Kuat
Pelaku Pembunuhan di Banyuanyar Ternyata Suami Sah, Motif Cemburu Jadi Pemicu
Pelarian Berakhir di Pulau Dewata: Misteri Pembunuhan di Banyuanyar Probolinggo Mulai Terkuak
Aksi Curanmor Hanya Hitungan Detik Gegerkan Kraksaan, Pelaku Beraksi di Siang Bolong
Sibuk Jadi Wakil Bupati, Fahmi AHZ Tetap Luangkan Waktu Dengar Hafalan Santri
Selidiki Harga Pupuk Subsidi, PI Diam-diam Datangi Kios di Besuk Probolinggo
DPRD Kabupaten Probolinggo Gelar Paripurna Penjelasan Bupati Tentang Ranwal RPJMD
Halal Bihalal MUI Probolinggo, Ajang Silaturahmi hingga Curhat Soal Anggaran

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 23:10 WIB

12 Kali Berturut-Turut Raih Opini WTP, Komitmen Tata Kelola Keuangan Semakin Kuat

Kamis, 17 April 2025 - 13:50 WIB

Pelaku Pembunuhan di Banyuanyar Ternyata Suami Sah, Motif Cemburu Jadi Pemicu

Kamis, 17 April 2025 - 12:55 WIB

Pelarian Berakhir di Pulau Dewata: Misteri Pembunuhan di Banyuanyar Probolinggo Mulai Terkuak

Kamis, 17 April 2025 - 06:00 WIB

Aksi Curanmor Hanya Hitungan Detik Gegerkan Kraksaan, Pelaku Beraksi di Siang Bolong

Rabu, 16 April 2025 - 21:38 WIB

Sibuk Jadi Wakil Bupati, Fahmi AHZ Tetap Luangkan Waktu Dengar Hafalan Santri

Berita Terbaru