Krisis Kepercayaan Publik Meningkat, Kasus Miras Temenggungan Dinilai Uji Nyali Pemerintah Probolinggo

- Penulis Berita

Rabu, 21 Mei 2025 - 14:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Desakan tindakan nyata dari masyarakat kian masif, ancaman aksi jalanan mengintai bila Pemkab dinilai terus abai.

Desakan tindakan nyata dari masyarakat kian masif, ancaman aksi jalanan mengintai bila Pemkab dinilai terus abai.

Probolinggo – Kasus tewasnya warga akibat minuman keras (miras) di Desa Temenggungan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, mulai menyeret kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah ke titik nadir. Ketiadaan tindakan konkret terhadap kepala desa yang diduga terlibat, membuat masyarakat kembali turun ke Gedung DPRD, Rabu (21/5/2025), guna menuntut kepastian sikap dari Pemkab.

Sorotan tajam bukan hanya tertuju pada proses hukum, namun juga pada absennya langkah administratif dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Ketegangan semakin terasa dengan munculnya spanduk protes di berbagai sudut desa, simbol frustrasi masyarakat atas lambannya respons pejabat berwenang.

Baca Juga :  Ramadan Berbagi: NU Besuk Ulurkan Harapan untuk Keluarga Heri

Sugianto, Ketua BPD Temenggungan, menyuarakan kekhawatiran masyarakat terhadap potensi gejolak sosial.

“Jangan sampai masyarakat mengambil langkah sendiri karena hilangnya kepercayaan pada pemerintah. Kalau terus dibiarkan, ini bisa meluas,” ujarnya saat hearing bersama Komisi I DPRD.

Baca Juga :  Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD, Muchlis, turut mengingatkan bahwa sanksi administratif tidak harus menunggu proses hukum pidana rampung.

“Pemerintah seharusnya menunjukkan keberpihakan pada masyarakat, bukan malah membiarkan polemik ini berlarut,” tegasnya.

Kondisi ini dinilai menjadi momentum penting untuk mengukur sejauh mana keberanian dan komitmen Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menegakkan integritas di tingkat desa. Terlebih, kasus miras ini telah memakan korban jiwa dan menciptakan keresahan luas.

Baca Juga :  Misteri Kematian Asmat di Probolinggo: Bekas Luka dan Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan Mendalam

Kini, publik menanti apakah pemerintah daerah akan tetap diam atau mulai bergerak. Sebab, lebih dari sekadar kasus hukum, ini telah menjadi krisis kepercayaan yang bisa berdampak lebih luas jika tidak segera ditangani.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP
Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi
Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih
Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo
Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan
DKC Garda Bangsa Soroti Pendirian Koperasi Merah Putih di Probolinggo
Banyuwangi 2025: Surga Wisata Alam dan Edukasi, Cocok untuk Liburan Keluarga dan Petualang Muda
Tokoh Muda, Abdul Ghoni Didorong Pimpin IKA-PMII Banyuwangi

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 08:22 WIB

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:27 WIB

Ibu Pembuang Bayi di TPS Probolinggo Terungkap, Ngaku Keguguran Usai Melahirkan di Lokasi

Sabtu, 31 Mei 2025 - 17:02 WIB

Bayi Laki-laki Baru Lahir Ditemukan di TPS Probolinggo, Diduga Ditinggal Sejoli Pengendara Beat Putih

Sabtu, 31 Mei 2025 - 16:25 WIB

Aduh! 88 Botol Arak Bali Ditemukan di Rumah Dekat Pesantren di Probolinggo

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:55 WIB

Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan

Berita Terbaru

Berita Probolinggo

Pancasila, Simbol Negara yang Sering Kena PHP

Minggu, 1 Jun 2025 - 08:22 WIB

Berita Probolinggo

Kekeringan di Tulupari Probolinggo, Legislator Gerindra Turun Tangan

Sabtu, 31 Mei 2025 - 13:55 WIB