Probolinggo – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya menggelar Konferensi III pada Rabu (7/5/2025) di kawasan wisata Pantai Bentar.
Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat organisasi sekaligus mempererat persatuan di tengah dinamika industri media yang sedang tidak baik-baik saja.
Ketua Panitia, Riski Putra Dinasti, menyampaikan bahwa meskipun dalam proses tahapan terjadi dinamika, hal tersebut merupakan bagian yang wajar dalam perjalanan organisasi. Ia menegaskan bahwa sepenuhnya pelaksanaan konferensi akan dipimpin langsung PWI Jawa Timur (Jatim).
“Meskipun terjadi dinamika, itu sudah biasa. Kami menyerahkan langsung kepada PWI Jatim untuk memimpin Konferensi III,” ujarnya.
Ketua PWI Probolinggo Raya, H.A. Suyuti, menekankan bahwa konferensi ini merupakan bagian dari proses organisasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) PWI.
“Konfrensi pertama di Probolinggo adalah tahap persiapan, konfrensi kedua kemudian menjadi PWI Probolinggo Raya, dan ketiga sekarang ada dua calon. Monggo dipilih sesuai hati nurani,” tuturnya sembari berharap PWI tetap eksis dan bermanfaat, khususnya bagi para wartawan.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim, Mahmud Suhermono, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa saat ini kondisi pers secara nasional sedang mengalami tekanan berat, di mana wartawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun ia menilai bahwa di daerah-daerah, dampaknya belum terlalu terasa.
“PWI harus menjadi garda depan dalam memperkuat kode etika jurnalistik. Persatuan itu diulang-ulang dalam mars PWI, dan dalam pemilihan memang wajar ada kompetisi. Tapi nanti ketika sudah terpilih, kita harus kembali bersatu,” tegasnya.
Konferensi ini diharapkan menghasilkan keputusan terbaik demi kemajuan organisasi dan penguatan peran wartawan di wilayah Probolinggo Raya.