Jakarta, – Usai dilantik Kamis (20/2/2025) oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa langsung tancap gas.
Tanpa menunda waktu, ia bergerak cepat dengan serangkaian langkah strategis guna memastikan stabilitas harga kebutuhan pokok dan memperkuat ketahanan pangan di Jawa Timur.
Khofifah mengungkapkan bahwa ia telah menggelar koordinasi awal dengan Ketua DPRD Jatim sebelum pelantikan. Kini, dengan seluruh kepala OPD telah berada di Jakarta, ia bersiap merumuskan kebijakan konkret, terutama menjelang bulan Ramadan.
Salah satu prioritas utamanya adalah mengendalikan harga bahan pokok agar tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Seiring mendekatnya bulan suci, lonjakan harga kerap menjadi tantangan, dan Khofifah berkomitmen untuk mengantisipasinya sejak dini.
“Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional harus bisa memastikan tidak ada gejolak harga. Kami akan meningkatkan produksi padi, daging, telur, dan komoditas utama lainnya,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya mudik gratis, terutama bagi masyarakat di wilayah kepulauan Jawa Timur. Langkah ini diambil untuk memberikan akses transportasi yang lebih mudah dan terjangkau bagi warga yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman.
Gubernur Khofifah tak hanya ingin menjaga ketahanan pangan, tetapi juga mendorong Jawa Timur menjadi pusat kedaulatan pangan nasional. Dengan produksi padi, daging, dan telur yang tertinggi di Indonesia, ia menargetkan peningkatan produksi yang lebih signifikan ke depan.
“Jawa Timur sudah menjadi pilar utama pangan nasional. Target kami adalah menaikkan angka produksi setiap tahunnya agar provinsi ini benar-benar menjadi penopang kebutuhan pangan Indonesia,” tambahnya.
Langkah ini akan diiringi dengan koordinasi intensif bersama seluruh pemangku kepentingan. Rapat lanjutan akan digelar dalam waktu dekat guna memastikan strategi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan sektor pangan di Jawa Timur.