Katanya Kamar Penuh, Pasien RSUD Waluyo Jati Baru Dirujuk Setelah BPJS Aktif

- Penulis Berita

Senin, 24 Februari 2025 - 17:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Probolinggo – Seorang pasien di RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengalami keterlambatan penanganan yang diduga akibat sistem rujukan yang bermasalah.

Farida (69), warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, baru mendapatkan rujukan setelah keluarganya mengaktifkan BPJS Kesehatan, meski sebelumnya telah meminta rujukan sejak awal dirawat.

Putra sulungnya, Usman, menceritakan bahwa ibunya dirawat sejak 2 Februari 2025 di Ruang Tengger dengan jalur umum. Setelah beberapa hari tanpa perkembangan signifikan, keluarga meminta rujukan ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang atau RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Baca Juga :  Jabatan Kapolsek Sukapura dan Tiris Berganti, Ini Pesan Kapolres Probolinggo

“Kami diminta menunggu karena kamar di kedua rumah sakit itu disebut penuh. Namun, setelah BPJS aktif, tiba-tiba surat rujukan langsung diberikan, dan ibu saya dirujuk pada tengah malam 20 Februari,” ujar Usman, Senin (24/2/2025).

Ia pun mempertanyakan keabsahan informasi terkait ketersediaan kamar. Saat tiba di RSUD dr. Saiful Anwar, pihak rumah sakit, kata Usman, tidak pernah mendapat koordinasi dari RSUD Waluyo Jati terkait kondisi ibunya.

“Ternyata informasi soal kamar penuh tidak benar. Seandainya ibu saya lebih cepat dirujuk, mungkin kondisinya tidak akan memburuk seperti sekarang,” tambahnya.

Baca Juga :  Momen Pertama Kali Gus Haris Masuk Ruangan Bupati Usai Terima Jabatan

Selama dirawat di RSUD Waluyo Jati, Farida menjalani berbagai pemeriksaan medis, termasuk rontgen dada dan CT scan kepala, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

Selain itu, keluarga juga harus menanggung biaya perawatan lebih dari Rp 30 juta sebelum BPJS aktif.

“Masalahnya bukan sekadar biaya, tetapi soal pelayanan. Apakah pasien umum harus mengalami hambatan seperti ini? Bagaimana jika ada pasien lain dalam kondisi darurat yang tidak memiliki BPJS?” keluh Usman.

Baca Juga :  RSUD Waluyo Jati Klarifikasi Soal Keluhan Keluarga Pasien

Kini, kondisi Farida di RSUD dr. Saiful Anwar semakin darurat akibat keterlambatan penanganan. Usman berharap pihak RSUD Waluyo Jati memperbaiki sistem rujukan agar kejadian serupa tidak terulang.

Saat dikonfirmasi, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Waluyo Jati, Jurianto, enggan berkomentar lebih jauh. “Karena ini berkaitan dengan layanan medis, saya tidak berhak menjawab. Silakan hubungi Humas rumah sakit,” ujarnya singkat.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kota Probolinggo Serius ‘Bersolek’! Revitalisasi Alun-Alun Sasar Banyak Titik
Bareskrim Ungkap Perdagangan Sianida Ilegal Senilai Rp 59 Miliar di Surabaya dan Pasuruan
Disita Satpol PP, Ribuan Botol Miras Diduga Dipasok ke Toko Miras di Gending
Dari Satu Lokasi, Satpol PP Sita Ribuan Botol Miras di Gending Probolinggo
Gadis 12 Tahun di Probolinggo Jadi Korban Kekerasan Seksual
DPRD Probolinggo Dorong Raperda Fasilitasi Pesantren, Gus Nawa: Harus Jaga Kekhasan dan Libatkan Kiai
DPRD Probolinggo Bahas Raperda Fasilitasi Pesantren, Diharapkan Rampung Jelang Hari Santri 2025
Derasnya Arus Sungai Renggut Nyawa Dua Anak Ini, Begini Kronologinya

Berita Terkait

Jumat, 16 Mei 2025 - 18:26 WIB

Kota Probolinggo Serius ‘Bersolek’! Revitalisasi Alun-Alun Sasar Banyak Titik

Jumat, 16 Mei 2025 - 14:40 WIB

Bareskrim Ungkap Perdagangan Sianida Ilegal Senilai Rp 59 Miliar di Surabaya dan Pasuruan

Kamis, 15 Mei 2025 - 15:25 WIB

Disita Satpol PP, Ribuan Botol Miras Diduga Dipasok ke Toko Miras di Gending

Kamis, 15 Mei 2025 - 11:00 WIB

Dari Satu Lokasi, Satpol PP Sita Ribuan Botol Miras di Gending Probolinggo

Selasa, 13 Mei 2025 - 20:53 WIB

Gadis 12 Tahun di Probolinggo Jadi Korban Kekerasan Seksual

Berita Terbaru