Probolinggo – Dampak banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Probolinggo, khususnya di Kecamatan Krejengan, sudah semakin terasa oleh warga.
Setelah jembatan di Dusun Gilih, Desa Seboro, putus akibat luapan sungai, warga kini harus menyeberangi sungai menggunakan perahu karet untuk beraktivitas.
Tim BPBD Kabupaten Probolinggo diterjunkan ke lokasi guna membantu evakuasi dan mobilisasi warga.
Terlihat petugas BPBD bersama relawan menarik tali untuk memastikan perahu karet dapat menyeberangi sungai dengan aman.
Mahrus, salah satu petugas BPBD Kabupaten Probolinggo, yang berada di lokasi membenarkan situasi darurat tersebut. Menurutnya perahu karet adalah satu-satunya akses untuk menyebrang.
“Jembatan putus total, dan saat ini satu-satunya cara warga untuk menyeberang adalah menggunakan perahu karet yang kami siapkan,” ujarnya, Kamis (6/2/2025).
Sekitar 80 kepala keluarga (KK) atau hampir 200 jiwa terdampak langsung akibat putusnya akses jalan ini.
Warga yang membutuhkan pasokan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya harus bergantung pada bantuan yang dikirim melalui jalur air.
Diberitakan sebelumnya, PJ Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, telah memberikan intruksi untuk membuat jembatan darurat dari bambu sebagai solusi sementara agar warga terdampak tidak terisolir.
“Kami sudah menginstruksikan pembuatan jembatan darurat dari bambu hari ini juga, agar warga tetap bisa beraktivitas,” tegas Ugas di tengah kunjungannya dini hari tadi.