Probolinggo – Jalan utama yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, mengalami kerusakan parah akibat tingginya curah hujan. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan mobilitas warga, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat jelas bagaimana aspal yang mengelupas dan lubang-lubang besar mengancam keselamatan pengguna jalan.
Sejumlah warga bahkan menandai titik-titik kerusakan dengan cara unik—menanam pohon pisang dan membuat tanda peringatan yang menyindir pihak berwenang. Ada papan bertuliskan ‘Yg nyabut pohon ini, besok tak kubur disini’ dan ‘Kuburan Tukang Korupsi’.
“Kami menanam pohon pisang di tengah jalan bukan untuk bercanda, tapi sebagai bentuk protes agar pemerintah segera turun tangan,” ujar Risky, salah satu warga setempat.
Menurutnya, kondisi jalan yang semakin memburuk membuat warga geram dan akhirnya menggunakan media sosial untuk menyuarakan keluhan mereka.
Tidak hanya protes secara simbolik, beberapa warga memilih untuk turun tangan langsung. Yusuf, seorang warga Krucil, mengaku terpaksa memperbaiki jalan berlubang di depan rumahnya dengan alat seadanya.
“Kalau dibiarkan, bisa memakan korban. Saya akhirnya pakai linggis untuk meratakan jalan,” katanya.
Meski warga telah bersuara, hingga kini belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa perbaikan jalan Krucil-Bremi dijadwalkan akan dimulai pada bulan Mei. Informasi ini disambut baik, tetapi warga berharap janji tersebut benar-benar direalisasikan.
Fenomena ini menjadi bukti bahwa media sosial kini memiliki peran penting dalam advokasi publik. Masyarakat yang sebelumnya hanya bisa mengeluh kini memiliki sarana untuk menekan pemerintah agar segera bertindak.
Dengan kondisi infrastruktur yang buruk, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pengguna jalan tetapi juga oleh perekonomian lokal.
Oleh karena itu, warga Krucil berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar jalan ini kembali layak digunakan.
Jangan sampai aksi protes dengan pohon pisang dan tanda-tanda nyeleneh ini menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian! (*)