Pasuruan, – Ratusan santri, alumni, dan masyarakat berkumpul di Pondok Pesantren Ngembe untuk menghadiri Haul Masyayikh, sebuah peringatan penuh hikmah yang menjadi ajang bangkitnya gotong royong masyarakat.
Haul ini terlaksana dengan sukses berkat semangat gotong royong masyarakat Desa Ngembe, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, yang dengan sukarela memberikan dukungan moril dan materil.
Acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari di Pondok Pesantren Raudlatul Arifin ini menghadirkan para ulama terkemuka serta diwarnai dengan lantunan ayat suci, bacaan tahlil, dan ceramah agama yang menginspirasi.
Sejak pukul 07.30 WIB, para hadirin telah memadati lokasi haul. Acara diawali dengan pra-acara Majelis Shalawat Burdah Ngalah yang dipimpin langsung Gus Miftachul Atiq (Cucu dari KH. M. Sholeh Bahruddin dari Purwosari), menghangatkan suasana dengan alunan shalawat.
Dilanjutkan dengan bacaan Maulid dan Shalawat Burdah Ngalah pada pukul 08.00 WIB, suasana semakin syahdu. KH. Jalal memimpin bacaan Yasin dan Tahlil, memberikan nuansa sakral dalam acara ini.
Pada pukul 09.50 WIB, perwakilan keluarga, Gus Bahrul Ilmi, menyampaikan sambutan yang mengingatkan pentingnya menjaga warisan keilmuan para masyayikh.
Sebelumnya, hadirin disuguhkan pembacaan riwayat singkat para ulama dengan bahasa Arab dan Indonesia oleh Gus Hasan, membawa jamaah mengenang kiprah dan perjuangan para pendiri pesantren.
Puncak acara haul ini adalah ceramah agama yang berlangsung pukul 10.30 hingga 12.30 WIB. Dua ulama besar, KH. Ahmad Syaikhu Sholeh (Gus Syaikhu) dan KH. Imam Haromain Syib (Gus Romy), menyampaikan tausiyah yang penuh hikmah.
Para santri dan jamaah antusias menyimak nasihat dan petuah para ulama, yang menegaskan pentingnya menjaga akhlak, ilmu, dan perjuangan dalam kehidupan.
Muhammad Bashari Alwi, jamaah yang hadir dari Situbondo, mengaku sengaja hadir ke haul ini semata-mata untuk meneladani kiprah dan perjuangan para pendiri pesantren.
“Saya setiap tahun hadir ke Haul Masyayikh Ngembe. Semoga haul yang akan datang saya bisa kembali rawuh ke sini,” ungkapnya.
Sebagai penutup, KH. Abdul Aziz memimpin doa pada pukul 12.15 WIB. Suasana haru menyelimuti jamaah yang larut dalam doa, memohon keberkahan untuk para masyayikh dan kelangsungan perjuangan pesantren dalam mencetak generasi berilmu dan berakhlak.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Arifin, Kiai Muhammad Qibti Ismail, mengucapkan banyak terimakasih kepada jamaah, alumni, dan masyarakat yang secara sukarela membantu suksesnya acara.
“Tidak ada kata lain selain ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya. Semoga mendapat ganti yang lebih dari Allah,” ungkapnya sembari diaminkan jamaah.