Gresik – Dalam upaya memperkuat ekonomi desa dan menjaga kelestarian hutan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) baru-baru ini memberikan bantuan modal dan pengembangan usaha kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) Putra Daun.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di pendopo wisata mangrove, Desa Daun, Sangkapura, di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Sebelumnya, BBKSDA Jatim telah memberikan bantuan serupa kepada KTH Mustika Aren pada tahun 2022 dan KTH Mutiara Madu pada tahun 2023, dengan masing-masing kelompok menerima 28 juta rupiah untuk pengembangan usaha mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
KTH Mutiara Madu berhasil menghasilkan penjualan madu sebesar 9 juta rupiah, yang kemudian diinvestasikan kembali untuk menambah jumlah stup lebah madu dan trigona.
Sementara itu, KTH Mustika Aren mencatat omset sebesar 134 juta rupiah dari Juni hingga Desember 2023 melalui usaha produk Aren.
Kepala Seksi KSDA Wilayah III, Gatut Panggah Prasetyo menekankan pentingnya penguatan ekonomi desa sebagai fondasi ekonomi yang sebenarnya.
“Melalui program pengembangan usaha ekonomi produktif yang dijalankan oleh BBKSDA Jatim, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal, sehingga kelestarian kawasan konservasi dapat terjaga dengan lebih baik,” katanya, Kamis (23/5/2024).
KTH Putra Daun diberikan bantuan awal sebesar 40 juta rupiah untuk memulai usaha kepiting, dengan rencana penggunaan anggaran yang telah disusun dalam proposal dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Bantuan ini diserahkan pada Senin, 21 Mei 2024.
Husni, Sekretaris Kecamatan Sangkapura, menyampaikan rasa terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat Bawean.
“Harapanya bantuan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, kondisi ekonomi, dan taraf hidup masyarakat,” harapnya.
Selain itu, tim BBKSDA Jatim mengingatkan KTH penerima bantuan untuk terus melaporkan perkembangan usaha mereka kepada kepala desa dan camat.
Hal itu agar pemerintah daerah dapat memberikan perhatian yang lebih intensif dan memastikan bahwa masyarakat Pulau Bawean mampu membangun ekonomi lokal yang berdaya.