Warga Probolinggo Bertaruh Nyawa di Atas Perahu Getek, Menanti Jembatan Pengganti

- Penulis Berita

Selasa, 18 Februari 2025 - 13:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Probolinggo – Warga Dusun Klagin, Desa Brabe, kini menjalani hari-hari penuh risiko setelah jembatan penghubung ke Desa Condong putus diterjang banjir bandang.

Tanpa pilihan lain, mereka harus menyeberangi Sungai Pekalen dengan perahu getek yang hanya beralaskan drum dan tali tambang sebagai pengaman.

Jembatan yang runtuh ini sebelumnya menjadi jalur utama warga untuk beraktivitas, termasuk berbelanja ke Pasar Condong.

Kini, mereka harus bertaruh nyawa setiap kali menyeberang, berharap perahu darurat yang disediakan Pemerintah Desa Brabe mampu membawa mereka selamat ke seberang.

Baca Juga :  Kapolres dan Bupati Probolinggo Turun Langsung ke Lokasi Banjir, Pastikan Bantuan dan Solusi Jangka Panjang

Perahu berukuran 6 x 4 meter ini mampu menampung hingga 20 orang dalam sekali jalan. Namun, meskipun menjadi solusi sementara, keberadaannya justru mengundang kekhawatiran.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, R. Oemar Sjarief, dengan tegas menyarankan agar penggunaannya dihentikan.

“Perahu getek ini berbahaya. Jika debit air tiba-tiba naik, risikonya sangat besar. Kami tidak menyarankan warga untuk terus menggunakannya,” ujar Oemar.

Baca Juga :  Pasutri Penjual Sayuran Dibegal di Probolinggo, Suami Tewas Saat Dirawat di RS

Pemerintah setempat kini berpacu dengan waktu untuk mencari solusi yang lebih aman. Salah satu rencana jangka panjang yang tengah digodok adalah pembangunan jembatan gantung permanen.

Namun, kapan realisasinya? Warga hanya bisa menunggu sambil terus berjibaku dengan arus Sungai Pekalen yang tak bisa ditebak.

Kepala Desa Brabe, Sunardi, berharap pemerintah segera turun tangan dengan solusi konkret. Setelah jembatan runtuh, warga sempat terisolasi hingga dua hari karena tidak bisa ke pasar.

Baca Juga :  Satlantas Probolinggo Siapkan Speed Trap untuk Redam Balap Liar dan Kecelakaan

“Kami hanya ingin jembatan baru secepatnya. Perahu getek ini bukan solusi jangka panjang. Kami tidak ingin ada korban jiwa sebelum jembatan pengganti dibangun,” tegas Sunardi.

Sementara itu, nasib anak-anak sekolah menjadi perhatian utama. Banyak di antara mereka harus melewati sungai dengan perahu darurat ini, mempertaruhkan keselamatan hanya demi mendapatkan pendidikan.

Follow WhatsApp Channel nuansajatim.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Terbukti Lakukan Pelanggaran, 10 Distributor Pupuk di Probolinggo Diberi Surat Peringatan
Kiai Zuhri: Ikhlas Adalah Kerja Keras, Disiplin Adalah Jalan Kemajuan Pesantren
Air Kehidupan dari Polisi: Warga Sumberkramat Akhirnya Tak Lagi Ketakutan Hadapi Kemarau
Anggota DPRD, Deni Ilhami: Kopdes Merah Putih Jurus Baru Bangkitkan Ekonomi Desa Probolinggo
Kecelakaan Subuh di Jalur Pantura: Tiga Orang Luka-Luka, Polisi Imbau Pengemudi Lebih Waspada
Lawan Budaya Mager, Bupati Haris Sulut Semangat Hidup Sehat Lewat Gowes ASN
Hendak Diperas, Kades Ranon Probolinggo Pancing Oknum LSM Berujung OTT Polisi
Pelita yang Tak Pernah Padam: Menapak Jejak Cinta KH. Hasan Genggong

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 13:19 WIB

Terbukti Lakukan Pelanggaran, 10 Distributor Pupuk di Probolinggo Diberi Surat Peringatan

Sabtu, 12 April 2025 - 12:34 WIB

Kiai Zuhri: Ikhlas Adalah Kerja Keras, Disiplin Adalah Jalan Kemajuan Pesantren

Jumat, 11 April 2025 - 18:09 WIB

Air Kehidupan dari Polisi: Warga Sumberkramat Akhirnya Tak Lagi Ketakutan Hadapi Kemarau

Jumat, 11 April 2025 - 17:53 WIB

Anggota DPRD, Deni Ilhami: Kopdes Merah Putih Jurus Baru Bangkitkan Ekonomi Desa Probolinggo

Jumat, 11 April 2025 - 15:46 WIB

Kecelakaan Subuh di Jalur Pantura: Tiga Orang Luka-Luka, Polisi Imbau Pengemudi Lebih Waspada

Berita Terbaru